Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jalan Terjal Erick Thohir sebagai Menteri BUMN

20 November 2019   06:31 Diperbarui: 20 November 2019   06:32 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri BUMN Erick Thohir ketika ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Selasa (5/11/19) | KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA

Ya, di Indonesia bukan hal yang baru. Nasib orang yang memiliki integritas berkomitmen untuk membongkar korupsi yang masih menjadi tantangan Indonesia untuk maju berakhir buruk; dilengserkan, dilukai dan bisa saja dipidanakan tanpa alasan yang masuk akal.

Untuk melewati hal tersebut, Erick Thohir harus melampaui keberaniannya atau lebih berani lagi untuk tidak didikte oleh orang-orang dibalik mafia besar-besaran di BUMN. Erick pun mungkin harus siap kehilangan jabatan jika ia tetap memegang komitmennya.

Memang tidak mudah tetapi Indonesia khususnya BUMN membutuhkan orang-orang muda yang berani, inovatif, energik, dan siap menghadapi tantangan seperti Erick.

Saat ini, gelombang penolakan terhadap pilihan Erick mengambil Ahok sebagai calon direktur salah satu BUMN merupakan tahapan pertama yang harus ia lewati jika ia ingin mencapai tujuan. Erick lebih baik mendengar kata hatinya daripada mendengarkan protes-protes yang tak berdasar.

Karena masih banyak tembok yang harus dipecah-pecah untuk menembus tujuannya. Tembok itu membutuhkan kejujuran, keberanian dan komitmen yang kuat.

Memang komitmen Erick Thohir saat ini hanya bisa dilihat dan dirasakan dari kata-katanya dan keputusannya memanggil Ahok dan Chandra Hamzah sehingga ia perlu mewujudkan kata-katanya membentuk tim yang solid dan memiliki akhlak yang baik. 

Mari kita menyimak, sejauh mana Erick Thohir melewati jalan terjal kejujuran dan kebenaran.

Salam!!!

Neno Anderias Salukh

Referensi: Satu; Dua; Tiga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun