Meski saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD pernah mengatakan Indonesia bisa bubar. Mengapa?
Mahfud MD resmi membantu pemerintahan Jokowi sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan. Jabatan yang sebelumnya diemban oleh Wiranto sejak tahun 2016.
Mahfud MD memang sangat cocok dengan jabatan barunya. Pengetahuan tentang politik, hukum dan keamanan tidak dapat diragukan. Guru Besar Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta ini pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia di era Gus Dur.
Pada tahun 2008, ia terpilih sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi menggantikan Jimly Asshiddiqie hingga tahun 2013.
Memang latar belakang pendidikannya sangat mendukung untuk ia menduduki posisi tersebut. Selain mempelajari Ilmu hukum secara konsisten hingga Professor, Mahfud MD pernah mengenyam studi magister di Universitas Gajah Mada khususnya ilmu politik.
Dilansir dari Kompas.com, pada saat serah terima jabatan dari Wiranto ke Mahfud MD di kantor Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto pun mengakui pengetahuan dan kapasitas yang dimiliki oleh Pak Mahfud.
"Beliau ada sangat dikenal pengetahuannya luas, masalah hukum, tata negara dan jabatannya juga cukup banyak. Pernah juga waktu itu mengganti saya di Menteri Pertahanan,"Â kata Wiranto.
Di Pilpres kemarin, nama Mahfud MD termasuk salah satu nama yang dikaitkan dan sempat menguat sebagai cawapres yang akan mendampingi Jokowi. Karena itu, Dilansir dari Beritasatu.com, peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas menilai Mahfud MD memiliki kapabilitas, integritas dan akseptabilitas yang tidak diragukan.
"Kelebihannya, antara lain Mahfud MD mempunyai kapabilitas, integritas dan akseptabilitas sangat baik,"Â ujar Abbas di Jakarta, Kamis (9/8).
Oleh karena itu, dapat disimpulkan sesama elit pun tidak meragukan kemampuan Mahfud MD untuk memimpin Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan.
Saya tidak tahu apakah publik pun penilaian yang sama dengan Wiranto dan Sirojudin Abbas atau tidak? Penilaian baik atau buruk akan terjawab seiring berjalannya waktu.