Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Wiranto Ditusuk, Apakah Harus Kita Biarkan?

10 Oktober 2019   16:23 Diperbarui: 11 Oktober 2019   21:29 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kaum Radikalisme bukan baru saja menjadi pelaku kekerasan, berbagai rentetan peristiwa mematikan telah diciptakan oleh mereka. Kini Wiranto ditusuk, apa yang seharusnya dilakukan? Dibiarkan?

Wiranto menderita dua luka tusukan di perutnya setelah diserang oleh sepasang suami istri yang diduga terpapar radikalisme ISIS yang jaringan JAD Cirebon atau JAD lain di Sumatera.

"Diduga pelaku terpapar radikalisme, nanti kita coba dalami apakah SA masih punya jaringan JAD Cirebon atau JAD lain di Sumatera," Dedi dalam jumpa pers di Mabes Polri Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Jika benar demikian, maka kejadian ini bukan pertama kali dilakukan oleh para kaum radikalisme. Kaum radikalisme dengan semangat juang yang tinggi berusaha mencapai tujuan dan visi kaum mereka.

Bahkan, dengan kekerasan dan tidak mempedulikan Hak Asasi Manusia mereka melakukannya demi apa yang mereka cita-citakan.

Radikalisme yang berkembang di Indonesia telah memakan banyak korban jiwa. Kasus bom Bali, beberapa gereja di Surabaya yang terjadi tahun lalu dan masih banyak kasus bom bunuh diri yang diciptakan oleh kaum radikalisme dan terorisme di Indonesia.

Kehadiran radikalisme di Indonesia pun membawa ketidakharmonisan umat beragama Radikalisme yang mengatasnamakan agama Islam merusak citra Islam di Indonesia. 

Bukan hanya itu, radikalisme yang mengatasnamakan agama cepat menyebar kebanyakan orang yang tidak memiliki paham akan keberagaman di Indonesia. Seperti racun yang merusak otak generasi bangsa sehingga dengan cepat terpapar radikalisme. 

Rasa nasionalisme dengan sendirinya hilang dalam hati dan sanubari anak bangsa. Akibatnya kasih sayang semakin langka dan kehidupan bertoleransi di Indonesia semakin punah.

Radikalisme benar-benar tak memiliki faedah bagi bangsa Indonesia, selain beberapa hal tersebut di atas, radikalisme merusak banyak bangunan, gedung-gedung ibadah, gedung-gedung keamanan dan sebagainya.

Akibatnya terjadi kerugian ekonomi pada pihak yang menjadi korban baik perseorangan, instansi swasta dan pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun