Atau yang lebih menarik jika ada yang dilahirkan pada tanggal 17 September 2019, dapat dinamakan Ardiko (Akhir dari korupsi) jika ia mendukung revisi UU KPK. Jika tidak, mungkin bisa mencari nama lain yang bisa berarti duka bagi Indonesia dan lain sebagainya.
Nama diambil dari gabungan suku keturunannya
Contoh ayah berasal dari suku Rote dan ibu berasal dari suku Sabu maka anak boleh diberi nama Rosa dan sebagainya tergantung kreatifitas.
***
Itulah beberapa tips memberi nama bayi yang bisa digunakan. Jika anda ingin menambah identitas suku dan agama maka anda dapat menambahkannya ke nama tengah dan memberikan nama panggilan yang berbeda dengan orang lain atau yang tidak pernah digunakan oleh orang lain.bSeperti orang-orang Katholik yang memberikan nama Maria tetapi jarang kita menemukan mereka dipanggil Maria.
Tips di atas lebih tepatnya disebut sebagai contoh memberi nama bayi. Tulisan ini juga bukan sebuah keharusan karena setiap orang, setiap agama dan suku memiliki prinsip dan budaya yang berbeda.
Akan tetapi, jika ingin menggunakan tips yang saya berikan maka tergantung kreatifitas anda. Namun, yang perlu diperhatikan adalah bukan tentang nama yang sudah digunakan oleh orang lain dan sebagainya tetapi yang terpenting adalah arti sebuah nama karena arti dari namanya akan memberi sebuah inspirasi bagi dirinya sendiri dalam meraih impiannya.
Selain itu, nama-nama tiruan akan menjadi bahan lelucon sehingga anak akan sering menjadi korban bullying dan merusak mental anak seperti Monster of The Life. Saya jamin, anak tidak akan bertahan dalam sebuah komunitas.
***
Tulisan ini adalah permintaan Ibu Leya Catleya sebagai hiburan bagi para pembaca dan penulis yang habis-habisan mengkritisi Pemerintah dan DPR terkait dengan revisi UU KPK tetapi tidak dihiraukan sama sekali. Hehehehe.
Mungkin berguna para ibu hamil yang sedang menyiapkan kelahirannya dalam waktu dekat. Semoga proses persalinannya lancar dan normal.
Salam bahagia untuk seluruh pembaca.
Mauleum, 18 September 2019.
Neno Anderias Salukh