Paling menarik dari studio berumur 63 tahun ini adalah memiliki speaker yang hanya ada dua di dunia yakni di Lokananta dan yang lain di studio BBC. Bahkan, Speaker buatan perusahaan audio milik James Bullough Lancing yang ada di Lokananta, tinggal satu-satunya di dunia.
Oleh karena itu, tak heran kualitas rekaman di Lokananta juga setingkat lebih bagus daripada studio Abbey Road di London, Inggris.
Karena cukup tua di Indonesia, Lokananta bukan hanya sebagai studio rekaman tetapi juga menjadi museum musik di Indonesia. Pasalnya, Lokananta masih menyimpan koleksi mesin-mesin yang pernah digunakan sejak tahun berdirinya.Â
Seperti mesin quality control keluaran tahun 1980, pattern generator keluaran tahun 1980, mesin pemotong pita keluaran tahun 1980, VHS Video Recorder keluaran tahun 1990, pemutar piringan hitam keluaran tahun 1970, power amplifier keluaran tahun 1960, dan lain sebagainya yang masih berfungsi hingga saat ini.
Saat ini, Lokananta masih aktif sebagai satu-satunya studio analog yang tersisa di dunia dan menghasilkan Record Store Day dan Cassette Store Day. Live Session bersama para musisi dan event-event musik dengan komunitas sebagai kegiatan selingan.
Meski demikian, minat anak muda untuk melakukan rekaman disini masih minim. Kebanyakan yang ingin melakukan rekaman disini adalah mereka yang melihat Lokananta.
Paling banyak dikunjungi ketika ada event-event musik. Dilansir dari situs WisataSolo.ID, banyak diantara warga Solo sendiri bahkan kurang menghargai keberadaannya padahal Lokananta di masa kejayaannya membuat Gesang dan legenda hidup "Si Walang Keket" Waldjinah yang merupakan putra-putri Solo dikenal sebagai musisi hebat.
Oleh karena itu, usaha Slank untuk menghadirkan Presiden Jokowi dan Walikota Solo diharapkan menjadi titik bangkit Lokananta sebagai studio bersejarah dan langka yang akan dikenal oleh dunia.
"Hidup Musik Indonesia"
Salam!!!