Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengenal New York Agreement, Perjanjian yang Menuai Kecaman dari Mahasiswa Papua

22 Agustus 2019   07:08 Diperbarui: 22 Agustus 2019   15:18 7773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut orang Papua Barat, New York Agreement adalah perjanjian ilegal yang dilakukan oleh Indonesia dan Belanda serta Amerika sebagai mediator. Pasalnya, tidak ada satu orang Papua Barat pun yang ikut serta atau mengetahui perjanjian tersebut.

Selain itu, kemerdekaan Papua Barat pada tanggal 1 Desember 1961 diakui secara de facto dan de jure sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat.

Karena itulah Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) sering melakukan aksi damai mengecam keras New York Agreement dan menuntut Amerika Serikat sebagai biang kerok dari perjanjian yang menurut mereka ilegal ini.

Akan tetapi, akan lebih indah jika keindahan Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap dijaga. "NKRI HARGA MATI"

Salam!!!

Referensi: Satu; Dua; Tiga; Empat; Lima.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun