Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Inilah yang Membuat Prabowo Menggaet "Penumpang Gelap"

12 Agustus 2019   02:26 Diperbarui: 12 Agustus 2019   02:48 2679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ambisi Prabowo didukung dengan strategi dan senjata-senjata ampuh. Akan tetapi, senjata-senjata ampuh tersebut tidak memberikan sedikit pengaruh pun selain merugikan dirinya sendiri.

Jadi, sebetulnya Gerindra menyadari adanya penumpang gelap sejak awal tetapi karena ambisi untuk merebut kursi presiden membuat Gerindra tetap memanfaatkan mereka.

Gerindra tidak melihat pengaruh dan efek negatif jika mereka memberi ruang bagi mereka. Akibatnya, Prabowo kalah dalam pilpres.

Bagi penulis, strategi Prabowo untuk mendukung ambisinya jadi senjata untuk dirinya sendiri. Ia kalah dalam pilpres, bahkan gugatan MK pun ditolak total oleh hakim

Dengan adanya korban jiwa dan situasi negara yang terus menerus memanas, Prabowo merasa menyesal telah memberi ruang untuk penumpang gelap yang tidak memberi sedikit efekpun sehingga ia mengambil langkah tak terduga.

"Prabowo jenderal perang, dia sudah baca dalam situasi terakhir. Dia sudah bilang sama kita kalau kita diadu terus, kita terus dikorbankan. Itu di luar dugaan banyak orang, itu namanya penumpang gelap gigit jari," kata Dasco saat ditemui di rilis nasional Cyrus Network, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2019).

Jadi, terjadi saling memanfaatkan dalam kubu Prabowo-Sandi tetapi tidak ada pihak yang diuntungkan karena kejahatan tidak akan membuahkan kebaikan.

Orang yang melakukan kejahatan akan lebih sial dari pada orang yang ia perlakukan dengan jahat.
Democritus, Sarjana, ahli astronomi dan filsuf dari Yunani 460 SM - 380/370 SM

Salam!!!

Referensi: Satu; Dua; Tiga; Empat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun