Dengan demikian, Jokowi pun ikut berkomentar. Jokowi mengatakan bahwa ia sudah memberikan kesempatan enam bulan kepada TGPF untuk mengungkap kasus tersebut dan itu adalah tugas Kapolri bukan Presiden.
"Jangan sedikit-sedikit lari ke saya, tugas Kapolri apa?," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/7/2019).
Dalam lanjutannya, Jokowi mengatakan bahwa ia memberi waktu tiga bulan lagi untuk Tim Khusus yang direkomendasikan oleh TGPF untuk mengungkap kasus ini.
"Saya beri waktu tiga bulan, saya lihat nanti setelah tiga bulan hasilnya kayak apa," kata Jokowi.
Demikianlah komentar Jokowi menanggapi hasil penyelidikan TPGF terkait kasus siraman air keras diwajah Novel Baswedan.
Apakah pernyataan Jokowi dinilai sebagai bentuk cuci tangan? Tidak. Penulis menilai bahwa komentar Jokowi merupakan sebuah ultimatum keras bagi Jenderal Polisi Tito Karnavian, mengingat dua tahun kasus ini tidak diungkap bahkan ada pembentukan TGPF sekalipun belum bisa memecahkan misteri dibalik penyiraman air keras diwajah Novel Baswedan.
Tito termasuk seorang polisi yang mendapat kenaikan pangkat cukup cepat. Lantaran sepak terjangnya dalam membongkar jaringan teroris sejak AKBP terbilang gemilang. Ia memimpin tim Densus 88 yang berhasil melumpuhkan teroris Dr. Azahari di Batu, Jawa Timur, pada tanggal 9 November 2005.
Tito juga pernah memimpin sebuah tim khusus kepolisian yang berhasil membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin M. Top. Prestasi yang cukup gemilang membuat Jokowi tak ragu menunjuknya sebagai pemimpin Kepolisian Republik Indonesia pada tahun 2016.
Sepuluh bulan dalam masa jabatan, Tito Karnavian diuji dengan kasus Novel Baswedan yang masih misterius hingga saat ini. Tito Karnavian yang digadang-gadang sebagai salah satu polisi hebat sulit mengungkap kasus ini. Ada apa dibalik semua ini?
Terlepas dari hal tersebut, bagi penulis masalah kasus Novel Baswedan merupakan taruhan karir bagi Jenderal Polisi Tito Karnavian apalagi sudah diberikan ultimatum oleh Jokowi.
Jika kasus ini tidak dapat diselesaikan, apakah karir Tito Karnavian sebagai Kapolri bakal berakhir? Mari kita menyimak.