Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

MK: Benar Prof Eddy, Bukti Harus Lebih Terang dari Cahaya

27 Juni 2019   21:39 Diperbarui: 28 Juni 2019   08:31 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekali lagi, Mahkamah Konstitusi menegaskan kembali apa yang telah dikatakan Prof Eddy bahwa bukti harus lebih terang dari cahaya. Ini adalah pelajaran penting bagi hukum di Indonesia agar kelak kita yang berhadapan dengan masalah hukum sebagai pemohon dan termohon, harusnya mempersiapkan bukti yang relevan, lengkap dan tidak absurd.

Bukan hanya itu, argumentasi-argumentasi yang dibangun harusnya dapat dijelaskan, dibuktikan, memiliki alasan, maupun ulasan objektif di mana disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat.

Baca: "Counter Pressing dan Jogo Bonito" Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandi yang Tidak Efektif

Keputusan Mahkamah Konstitusi telah selesai, mari kita menerima hasil dengan lapang dada karena keputusan ini memberi pesan penting bukan hanya edukasi hukum tetapi pesan untuk bersikap kesatria dan bergandengan tangan membangun bangsa Indonesia.

Untuk pelaksanaan Pemilu yang dinilai memiliki banyak kekurangan dan kecurangan, jadikan itu sebagai Pekerjaan Rumah bersama baik itu masyarakat maupun pemerintah agar menciptakan sebuah undang-undang dan peraturan baru yang dapat dipercaya memperbaiki kekurangan-kekurangan Pemilu yang lalu sehingga kita tidak terantuk pada batu yang sama.

Salam!!!
Referensi: Hukum Online, Wikipedia Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun