Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gila! Kata Dokter Asal Singapura Perempuan Layak Diperkosa

10 Juni 2019   06:04 Diperbarui: 13 Juni 2019   13:19 1371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokter Lee - sumber: headtopics.com

"Mulutmu Harimaumu"


Sebuah peribahasa kuno yang dapat berarti kata-kata anda bisa berbahaya bagi diri anda sendiri. Oleh karena itu, setiap kata yang keluar dari mulut kita, terlebih dahulu harus diolah dalam pikiran sampai matang sehingga ketika kata-kata itu dilontarkan tidak menyakiti orang lain.

Suatu pagi saya dipanggil oleh tetangga saya untuk ngopi bersama. Kopi yang disiapkan merupakan kopi yang diolah sendiri dengan cara digoreng sampai hangus kemudian ditumbuk menjadi halus. Kopi yang sudah ditumbuk dicampur dengan sedikit jahe dan sedikit kelapa bakar sehingga aroma dan rasanya benar-benar menggoda.

Disertai dengan keripik singkong yang diiris tipis-tipis, digoreng hingga garing kemudian dioleskan gula air. Disajikan dengan segelas kopi membuat hati tak tahan untuk menikmatinya.

Kopi dan keripik pisang yang disiapkan melalui sebuah proses pengolahan yang baik dan penyajiannya pun menggoda dan mengundang liur untuk terus mengalir.

Kata-kata pun demikian harus diolah dalam pikiran sehingga ketika kata-kata itu dilontarkan, membawa sebuah kesejukan bagi mereka yang mendengar.

Baru-baru ini, Australia dihebohkan dengan ulah seorang dokter. Kata-katanya melanggar hukum dan moralitas manusia. Bahkan, dapat dikatakan bahwa kata-kata seperti itu tidak harus keluar dari mulut seorang dokter.

Dokter ini bernama Kwan Chen Lee yang berasal dari Singapura tetapi karena ia bersekolah dokter di Australia, ia pun menjalankan profesinya di negeri kanguru itu.

Kata-katanya seperti berikut: "Sejumlah perempuan memang layak diperkosa, dan perempuan jalang congkak itu memang cocok diperkosa," demikian salah satu komentar Lee.

Kata-kata di atas diucapkan dalam sebuah forum diskusi online singapura. Bahkan dikatakan bahwa banyak kata-katanya yang tidak etis dan tidak pantas diungkapkan. Apalagi ia adalah seorang dokter.

Akibatnya, Dokter Lee harus rela diskorsing oleh pemerintah Australia. Ternyata, sebelumnya Dokter Lee membuat kesalahan yang sama termasuk melanggar beberapa profesionalisme dokter sehingga ia menjalani skorsing selama enam pekan sejak April 2019 dan berakhir pada tanggal 11 Juni 2019.

Namun karena dinilai oleh Badan Regulasi Praktisi Kesehatan Australia (AHPRA) sebagai sebuah kesalahan yang tidak tepat dalam dunia medis sehingga untuk menjaga kepercayaan publik pada dunia medis, Dokter Lee harus menjalani perpanjangan masa skorsing.

Pada tahun 2018, Dokter Lee pernah melakukan tindakan akses rekam medis pasien sebanyak 21 kali tanpa sepengetahuan, seizin dan kebutuhan klinis.

Dokter Lee merupakan alumni dari salah satu Universitas ternama di Australia, University of Melbourne. Karir pertamanya dalam dunia medis adalah bekerja di sebuah Rumah Sakit di Kota Traralgon sekaligus dengan Rumah Sakit Royal Hobart Hospital.

Setelah itu, ia berpindah ke salah satu Rumah Sakit terbesar di Kota Melbourne yang merupakan bagian dari Eastern Realth, Box Hill Hospital.

Uniknya, Dokter asal Singapura tersebut mengaku bahwa ia adalah seorang dokter kampung. Pengakuan seperti ini mengundang banyak pertanyaan. Mungkin dokter Lee hanya ingin mencari sensasi atau ingin mendapatkan bantuan untuk diri sendiri karena pengakuannya bertolak belakang dengan tempat kerjanya saat ini.

Ataukah pengakuan Dokter Lee mengandung unsur merendahkan orang Australia khususnya Kota Melan? Penulis pun tidak tahu.

Kita kembali pada kata-kata dokter ini. Secara hukum, Dokter Lee melanggar hukum kesetaraan gender. Tak heran, selain diskorsing banyak kalangan yang terus mengecam Pria berumur 31 tahun ini.

Salah satu kecaman dari Ketua Australian Medical Association (AMA) di Victoria, Dr Julian Rait, mengatakan sikap yang membenarkan kekerasan terhadap perempuan "tidak mendapat tempat dalam profesi medis".

Artinya, bahwa terdapat kemungkinan Dokter yang bekerja di Box Hill Hospital sejak tahun 2012 dipecat oleh lembaga yang memiliki kewenangan hukum.

Pelajaran bagi kita
Menggunakan media sosial untuk komunikasi yang sehat dan menjaga setiap kata yang keluar dari mulut kita. Candaan yang berlebihan harus dihindari karena banyak candaan yang yang tanpa sadar menyakiti hati orang lain dan bisa menjadi malapetaka bagi diri kita sendiri.

Sekali lagi, "Mulutmu Harimaumu"
Salam!

Referensi: Kompas

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun