Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Puji Pidato Jokowi, Anisa Pohan Sindir Prabowo?

5 Juni 2019   19:44 Diperbarui: 5 Juni 2019   20:01 1706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Twitter Anisa Pohan

Kebanyakan orang awam akan bebas menafsirkan maksud dari menantu SBY ini. Ada yang pastinya menafsirkan cuitan tersebut sebagai sindiran untuk Prabowo sedangkan ada yang pasti menafsirkan itu sebagai pujian biasa yang pantas untuk pidato mantan Walikota Solo itu.

Menyindir Prabowo, Ya. Mengapa? Cuitan tersebut hampir bersamaan dengan komentar SBY terhadap apa yang disampaikan Prabowo.

Pujian murni untuk Jokowi, Ya. Mengapa? Pidato itu benar-benar menyentuh dan manis didengar oleh siapapun apalagi menyinggung Flamboyannya SBY.

Maaf, media tidak membahas ini. Netizen juga tidak membahas ini. Saya pun tidak ingin membahas ini. Bahkan, menulis inipun saya masih menundanya. Namun, hati ini ingin menyampaikannya.

Saya hanya ingin tidak ada yang bebas menafsirkan maksud dari Anisa Pohan ini. Saya hanya ingin kita berhenti membuat sebuah penafsiran yang memecah belah persatuan.

Alasannya adalah, Media Sosial dijadikan sebagai wahana untuk melakukan segala sesuatu tanpa memikirkan secara matang sehingga menimbulkan sebuah huru-hara. Ya, itulah situasi Indonesia saat ini.

Media sosial adalah wahana untuk berperang kata-kata. Tak heran, media sosial menjadi rawan penyebaran hoax.

Oleh karena itu, melalui tulisan ini. Segala bentuk penafsiran terhadap dua kubu antara SBY dan Prabowo dihentikan. Toh, mereka sudah saling memaafkan. Saat ini pun, Idul Fitri dirayakan. Yah, semua sudah saling memaafkan. Mari melupakan masa lalu. Mari merajut cinta dan kasih.

Selamat Idul Fitri, Mohon maaf lahir dan batin
.


Salam!!!

Referensi: Detik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun