Â
Mollo dan Miomaffo merupakan dua daerah yang terkenal dengan suhu dinginnya di Pulau Timor. Tak heran, siapapun yang tinggal atau berniat berkunjung ke sana akan bertemu dengan malam yang sepi serta dingin yang menusuk.
Jika negara-negara di Asia Barat Daya, Persia hingga Mesir dikenal dengan negara-negara Timur Tengah, maka di pulau Timor pun demikian walaupun dalam konteks daerah.
Pulau Timor bagian tengah terdiri dari dua daerah kabupaten yaitu Timor Tengah Selatan (TTS) dan Timor Tengah Utara (TTU). Kedua daerah ini terletak di antara pegunungan Mutis yang merupakan gunung tertinggi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Daerah yang berada di sekitar Mutis adalah Mollo (Wilayah TTS) dan Miomaffo (TTU). Kedua daerah ini dikenal sebagai daerah dengan suhu terdingin di Pulau Timor. Berada di atas ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut merupakan alasan mengapa kedua daerah ini memiliki suhu terendah.
Tak heran, Kota Soe (Ibu kota TTS) dikenal sebagai kota kabut dan kota dingin. Kota Soe dikenal dengan kota paling sepi di malam hari karena dingin benar-benar menusuk hingga jantung sehingga aktivitas di malam hari sangat minim.
3
Namun, bukan berarti daerah-daerah yang lain di kabupaten ini tidak dingin. Suhunya hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan daerah di sekitar pegunungan Mutis dan Kota Soe. Akan tetapi di Timor Tengah ini dikenal salah satu musim dimana semua daerah terasa sangat dingin.
Musim dingin ini dinamakan "Manik Tuin Sufa". Manik berasal dari kata Manikin dalam bahasa Dawan yang berarti Dingin. Tuin berasal dari kata Tunis dalam bahasa Dawan yang berarti Turis. Sedangkan Sufa dalam bahasa Dawan berarti Bunga.
Turis dalam bahasa aslinya adalah Gude tetapi ada juga yang menyebutnya Kacang Kayo atau Kacang Bali. Gude adalah tanaman kacang-kacangan yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Hasilnya diperoleh per-tahun (perenial) sebagai alternatif makanan pangan.
Di beberapa tempat di Indonesia, tumbuhan ini disebut binatung (Makassar), fouhate (Ternate dan Tidore), gude, kacang kayu, kacang gude (Jawa), kacang bali(Bahasa Melayu), kacang hiris (Sunda), kance (Bugis), kekace, undis (Bali), kacang iris, kacang turis, lebui, legui, puwe jai (Halmahera), tulis (Rote), tunis (Timor), ritik lias (Batak Karo), dan koloure (Tomia-Wakatobi).
4
Turis yang sedang berbunga (dokpri)
Jadi, "Manik Tuin Sufa" dapat diartikan sebagai Musim Dingin yang ditandai dengan Turis berbunga. Musim Turis berbunga terjadi pada akhir bulan Mei dan awal Juni bersamaan dengan memulainya musim dingin sehingga musim dingin ini dinamakan Manik Tuin Sufa walaupun jangka waktu musim dingin lebih lama dibandingkan dengan lamanya turis berbunga. Musim dingin terjadi hingga September.
Sebelum musim dingin, orang-orang di Timor Tengah cenderung tidak menggunakan selimut tidur pada malam hari tetapi datangnya musim dingin, selimut tidur yang digunakan terkadang lebih dari satu.
Terlebih Kota Soe dan daerah-daerah di sekitar Mutis, suhunya membuat orang lain takut mandi karena airnya sangat dingin. Bahkan, terasa seperti es. Itulah mengapa penjualan es di Kota Soe hampir tidak ada.
Dinginnya membuat orang menggigil apalagi mengendarai sepeda motor. Mungkin ini salah satu alasan orang Timor punya rumah bulat karena rumah bulat adalah tempat terhangat yang selalu dilengkapi tungku api sehingga orang-orang cenderung tidur dalam rumah bulat.
Pagi hari, ada beberapa orang yang bukannya olahraga untuk mengusir rasa dingin tetapi mereka lebih memilih duduk dekat api untuk mendapatkan kehangatan.
Suhu dingin di Kota Soe dan Sekitar Mutis ini membuat orang lain sulit traveling ke tempat ini. Namun, daerah-daerah ini adalah panorama yang paling menakjubkan di Timor Barat sehingga cuaca akhir-akhir ini cuaca tidak lagi menjadi alasan.
Keuntungan dari suhu dingin di daerah sekitar Mutis adalah pertanian. Sayur-sayuran di tanam dan dilepas begitu saja seolah-olah tidak membutuhkan air tetapi daerah ini mampu melayani beberapa pasar di pulau Timor.
Salah satu desa di lereng gunung Mutis merupakan desa penghasil wortel dan uniknya, wortelnya punya ukuran yang lebih besar dari wortel daerah lainnya.Â
Saya membuktikan itu di salah satu pasar Inpres di Kupang. Saya tanya keliling para penjual wortel. Kebanyakan yang menjual wortel ukuran besar mengaku mendatangkannya dari lereng gunung Mutis.
Selain itu, daerah ini juga penghasil kol. Para pedagang kaki lima menyerbu setiap lahan untuk membeli dan membawanya keluar. Biasanya, selain pasar-pasar di Kota Kupang dan Soe, dibawa juga ke Kota Kefamenanu dan Atambua.
Mungkin ada yang pernah mendengar tentang jeruk, avokat dan apel Soe. Dinamakan Jeruk, Avokat dan Apel Soe karena memang Soe dikenal karena buah-buahan ini. Itulah mengapa ketika saya kuliah di Kupang dan pulang berlibur, oleh-oleh yang diminta oleh teman-teman adalah apel, jeruk dan avokat.
Akan tetapi, kini hanya tinggal nama tetapi jangan menyesal kalau belum mencoba buah-buahan ini. Daerah sekitar Mutis masih memiliki buah-buahan ini terlebih jeruk yang sangat banyak. Jeruk ini dikenal dengan jeruk Kapan. Kapan adalah ibukota Kecamatan Mollo Utara.
Harus diakui bahwa daerah di sekitar pegunungan Mutis adalah daerah tersubur di Pulau Timor karena suhunya yang begitu rendah.
Salam!
Sumber: Wikipedia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H