Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan-pesan Pawai Paskah di Amanuban Timur

5 Mei 2019   17:53 Diperbarui: 26 November 2023   09:08 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makna yang dipetik dari bagian ini juga adalah suatu bentuk pemeliharaan terhadap budaya orang Timor yang dengan kerendahan hatinya memperlakukan tamu seperti seorang Raja (Baca: Kase, Sebutan untuk Tamu oleh Orang Amanuban). Budaya yang hampir punah ini, diharapkan melalui moment ini dapat dipelajari oleh generasi muda dan terus dipelihara sebagai bentuk kearifan lokal.

 TITIK KETUJUH

Dokpri: Adegan perjamuan terakhir Yesus dan murid-murid-Nya
Dokpri: Adegan perjamuan terakhir Yesus dan murid-murid-Nya

Peristiwa Perjamuan Terakhir oleh Yesus dan murid-murid-Nya dilakonkan di titik ini. Pisang Bakar dan Air Kelapa Muda sebagai pengganti Roti dan Anggur digunakan dalam adegan perayaan perjamuan tersebut. Adegan untuk memperingati tubuh Yesus yang dicabik-cabik serta darah-Nya yang mengalir demi menebus umat manusia.

Penggunaan Pisang Bakar dan Air Kelapa Muda sebagai bentuk promosi hasil kekayaan alam di Timor Tengah Selatan yang dipercaya mampu mendongkrak ekonomi masyarakat tapi belum dimanfaatkan secara optimal.

Uniknya dalam bagian ini, kembali mempromosikan piring dan gelas tradisional orang Timor yang terbuat dari tempurung kelapa dan bambu. Tempurung kelapa dan bambu yang dipotong lalu diukir memiliki nilai estetika dan ekonomis tinggi yang hampir punah. Selain minimnya pengrajin, juga alat-alat makan modern lebih menguasai pasar.

 TITIK KEDELAPAN

Dokpri: Adegan Yesus disiksa
Dokpri: Adegan Yesus disiksa

img-20190505-wa0018-5ccea05895760e55f4473263.jpg
img-20190505-wa0018-5ccea05895760e55f4473263.jpg
Dokpri: Adegan Yesus disalibkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun