Lokasi kedua dengan adegan yang sama yaitu Yesus memanggil beberapa wanita dalam situasi mereka sedang dalam pekerjaan mereka sebagai penenun (pekerjaan utama permpuan di Pulau Timor khususnya Amanuban sebagai salah satu syarat untuk menikah).
Adegan ini mengajarkan kesataraan jender. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Komnas Perempuan, pada tahun 2014, terdapat 4.475 kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak perempuan. Tahun 2015 sebanyak 6.499 kasus, 2016 sebanyak 5.785 kasus dan pada tahun 2017 sebanyak 2.979 kekerasan seksual yang tergolong dalam KDRT dan 2.670 terjadi pada publik dan komunitas.
Dalam laporan Pos Kupang, Senin, 4 Februari 2019, terdapat 300 Kasus Kekerasan terhadap perempuan dan anak di NTT. Data ini merupakan data dari semua daerah kabupaten dan kota se-NTT.Â
Kekerasan ini kebanyakan diakibatkan oleh Budaya, Teknologi, Ketamakan dan Pendidikan sebagai akar dari segalanya (Baca: Budaya, Teknologi dan Ketamakan penyebab kekerasan terhadap perempuan di NTT). Budaya Patriarki yang menganggap perempuan adalah hamba, Perkembangan teknologi yang canggih mengakibatkan cyber crime, dan juga untuk kepuasan hawa nafsu beberapa oknum. Semuanya disebabkan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih rendah akibat kesempatan memperoleh pendidikan masih dikekang oleh budaya dan kemiskinan.Â
Berdasarkan data-data tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa perjuangan penyetaraan jender belum membuahkan hasil yang sempurna sehingga pada bagian adegan ini mengajarkan kepada kita tentang bagaimana memperlakukan, menghormati dan menghargai perempuan yang memiliki derajat sama dengan laki-laki walau secara budaya orang Amanuban, mereka hanyalah penyedia makan bagi suami dan lebih dari itu dalam konotasi negatif, mereka adalah pembantu.
TITIK KETIGAÂ
Di bagian ini beberapa anak memerankan kesedihan meratapi sebuah peristiwa kematian dan yang lainnya sibuk bermain judi. Namun Yesus datang dan memanggil yang sedih untuk bersukacita dan mereka yang berjudi meninggalkan kehidupan mereka yang penuh dengan kejahatan.