Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Jokowi ke Kupang karena Rasa Cinta

10 April 2019   08:40 Diperbarui: 12 September 2019   08:35 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumenter: James Mage

Salah satu program yang sangat penting untuk terus ditingkatkan adalah Dana Desa yang berjumlah Miliaran Rupiah.
Dr. Rumadi Ahmad, ketua Lakpesdam PBNU mengatakan melalui kata pengantarnya dalam buku Panduan Pelaksanaan Undang-Undang Desa Berbasis Hak bahwa sepanjang sejarah Indonesia, cerita mengenai desa atau cerita tentang desa, merupakan sebuah cerita kekalahan. Bahkan, citra orang kalah, miskin, pinggiran, keterbelakangan, dan kebodohan identik dengan desa. Di Jawa, orang-orang desa sering dibilang Ndeso dalam bahasa Jawa dan biasanya di NTT dibilang UD (Utusan Daerah) dengan nada penuh hinaan. Kebanyakan di ucapkan sambil tertawa terbahak-bahak.

Untuk mengakhiri cerita ini, Jokowi memprioritaskan pembangunan di desa dengan anggaran dana desa yang meningkat dari dulu kurang lebih seratus juta, sekarang desa sudah bisa mengelola uang sampai dengan Miliaran rupiah. Tentunya ada perubahan signifikan setelah ada perubahan anggaran ini.

Sekarang desa-desa sudah mulai maju, jalan-jalan sudah diperbaiki, rumah-rumah masyarakat yang tidak layak huni sudah diganti, ada pengembangan literasi di desa dan masih banyak program-progam yang membantu pembangunan di desa.

Kehadiran Jokowi di Kupang bukan sekedar kampanye tetapi lebih dari itu adalah rasa cinta dan rasa memiliki NTT sebagai bagian dari Indonesia.  Rasa cinta itu telah terbukti dan melekat pada hati orang NTT.

Dalam sebuah percakapan dengan seorang petani di Desa Mauleum, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, saya sengaja bertanya siapa yang anda pilih pada Pilpres nanti?

"Pak, kami pilih yang sudah berbuat dan yang kami kenal" jawabnya.

Saya mencoba untuk mencerna jawabannya dan saya berikan kesempatan untuk anda sejenak mencerna kalimat itu.

Tulisan ini merupakan bentuk curahan hati atau yang dikenal dengan istilah curhat orang NTT bahwa sesungguhnya kami berubah dan merasa bahwa kami benar-benar bagian dari Indonesia serta mengalami salah satu bagian Pancasila yaitu Keadilan sosial ketika Jokowi memimpin republik ini.

Salam Indonesia.

Salam Jokowimaruf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun