Perilaku tersebut menciptakan kecanduan kepada anak sehingga anak akan berusaha mencobanya di lain waktu, mengingat kebiasaan minum sopi di NTT.
Yang menjadi ketakutan kita adalah remaja dalam masa labil mengoonsumsi sopi, ia akan lebih cenderung melakukan hal-hal negatif karena kombinasi antara perilaku labil dan sistem saraf yang bekerja di luar kesadarannya.
Minum sopi adalah tradisi tetapi tidak baik untuk membina mentalitas seorang anak.
Salam!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!