Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi punya dampak yang sangat besar bagi pembentukan karakter siswa. Dengan adanya zaman modernisasi ini, kehidupan remaja bahkan anak-anak sangat kehidupan remaja bahkan anak-anak sangat  memprihatinkan. Kasus hamil di luar nikah, pemerkosaan, pornografi, narkoba dan lain-lain tidak terlepas dari pengaruh teknologi.
Terdapat kasus lain dimana siswa memukul guru karena HP. Hal ini menunjukan bahwa adanya penanaman karakter tidak menghargai dalam diri siswa.
Begitupun pada umumnya, siswa sering di bela oleh orang tua. Akibatnya, guru memilih untuk melepas tangan (tidak mendidik lagi) dari siswa. Ini menjadi masalah besar dalam penerapan Pendidikan Karakter. Tidak adanya sinergi antara orang tua dan pihak sekolah
Pendidikan karakter merupakan pengaruh yang diberikan oleh seseorang dalam pembentukan perilaku baik itu di sekolah, di rumah maupun lingkungan sosial masyarakat.
Pendidikan karakter di sekolah adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh seorang guru, mampu mempengaruhi karakter seorang siswa.
Guru turut serta dalam proses pembentukan watak siswa. Hal ini mencakup banyak hal tentang keteladanan seorang guru baik itu perilaku, cara berbicara, hidup bertoleransi, berintegritas dan lain-lain yang berkaitan dengan karakter.
Hal yang sama untuk pendidikan karakter di keluarga merupakan segala sesuatu yang dilakukan oleh orang tua yang mampu mempengaruhi pembentukan karakter anak dalam rumah tangga.
Sekolah dan orang tua harus bersinergi, bahu-membahu membangun pendidikan karakter yang baik di Indonesia.