Tingkat 2: Konvensional (10--13 Tahun)
Individu mulai mempertimbangkan norma sosial dan harapan kelompok dalam menilai moralitas.
Tahap 3: Orientasi pada Kesesuaian Interpersonal, fokus pada hubungan sosial dan menjaga harmoni. Keputusan moral dibuat untuk mendapatkan persetujuan dari orang lain.
Tahap 4: Orientasi pada Hukum dan Ketertiban, moralitas didasarkan pada ketaatan terhadap aturan dan hukum demi menjaga ketertiban sosial. Pelanggaran dianggap merugikan masyarakat secara keseluruhan.
Tingkat 3: Pascakonvensional (13 Tahun ke Atas)
Pada tingkat ini, moralitas didasarkan pada prinsip universal dan nilai-nilai etika yang melampaui norma sosial.
Tahap 5: Orientasi pada Kontrak Sosial, individu memahami bahwa hukum dan aturan dibuat berdasarkan kesepakatan sosial, tetapi dapat diubah jika tidak adil atau tidak relevan.
Tahap 6: Orientasi pada Prinsip Etis Universal, keputusan moral didasarkan pada prinsip keadilan dan etika universal, seperti hak asasi manusia. Tahap ini jarang dicapai oleh kebanyakan individu.
Teori Kohlberg ini memberikan kerangka kerja yang relevan untuk memahami bagaimana seseorang berpikir dan membuat keputusan moral, serta bagaimana pendidikan dapat membantu individu mencapai tingkat pemahaman moral yang lebih tinggi.
Bagaimana Pendidikan Moral Diterapkan di Sekolah?
Mengintegrasikan teori Kohlberg dalam pembelajaran bukanlah hal yang sulit, tetapi membutuhkan kreativitas. Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan: