Sendiri menyepi
tenggelam dalam lamunan
Sesekali sang ombak menyapa diri
Netraku terpaku, takjub pada keindahan
Sang mentari kembali keperaduan
Kepada senja yang telah jatuh
Dalam dekapan pekatnya malam
Dan dinginnya menusuk di telapak tangan
Aku puisikan namamu
Bersama rindu yang kian membeku
Dalam sujud pengharapan
Ku ingin malam membiarkanku
Bersimbah rahmat dan air mata
Yang luruh dalam lirih merindu
Padamu, yang telah pergi lebih dulu
Tinggalah kini, goresan rindu
Syair jiwa berselimut kalbu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!