Dengan cepat, Ari mengangguk.
"Bawa bekal?"
Dia menggeleng. Kucari uang di tas, dan kudapati dua lembar uang dua ribuan. Maklum tanggal muda! Eh,
Segera kuberikan, dan dengan gembira, dia langsung melesat keluar untuk membeli makanan.
Sejak saat itu dia tak seliar saat hari pertama masuk kelas. Hanya kecerewetannya saja yang masih sama.
Dua hari ini dia tidak masuk sekolah. Ibuya mengabarkan dia sakit batuk! Kelas pun menjadi adem, tetapi, aku merasa ada sesuatu yang hilang! Hihi
Hari ketiga, dia masuk sekolah. Terlihat kurusan. Saat masuk, dia berjalan lunglai dan menyalamiku.
"Ari sudah sehat?" tanyaku.
Dia hanya mengangguk, dan bergegas menuju mejanya. Dia duduk di kursi, sedangkan kepalanya menggeloso di atas meja.
"Masih sakit, ya?" tanyaku.
Kupegang dahinya, ternyata masih agak panas.