"Anak-anak, bawa seledri?" tanyaku, saat pelajaran IPAS di kelas.
Dalam Kurikulum Merdeka ini, pelajaran IPS dan IPA digabung, menjadi IPAS.
Hehe
"Bawa, Bu!" sebagian anak menunjukkan seledri yang dibawanya.
"Kalau pewarnanya?"
Tak seorang pun yang mengacungkan tangan.
"Gak ada yang bawakah?" tanyaku, sambil melihat ke sekeliling kelas.
"Lupa, Bu" jawab Riza sambil nyengir.
"Ya, gapapa, deh! Ibu bawa pewarna dari rumah!"
Kutunjukkan pewarna makanan rasa pandan berwarna merah yang tinggal seperempatnya di botol plastik mungil, sisa dari rumah. Buat jaga-jaga, bila gak ada yang bawa.
Ternyata, memang gak ada yang bawa. Hihihi
Materi IPAS kali ini adalah melakukan percobaan untuk mengetahui fungsi batang pada tanaman. Setiap kelompok membawa gelas plastik, pewarna, serta tanaman apa pun. Dan yang paling mudah diamati adalah seledri.
"Anak-anak sudah mengerti langkah kerjanya?" tanyaku meyakinkan pemahaman mereka.
"Sudah, Bu!" jawab mereka bersemangat.
"Oke, nanti diamati ya, apa yang terjadi pada batang seledri ini, saat dimasukkan ke dalam air berwarna. Mungkin besok baru kelihatan jelas pengaruhnya. Siap?"
"Siap, Bu!"
"Oke, Riza, tolong ambil air dari kran, ya!" kusodorkan tempat air minum salah satu siswa yang sudah kosong,
"Iya, Bu!" dengan gesit, Riza melesat ke luar. Tak lama kemudian, ia sudah kembali ke kelas.
"Yuk, tuangkan air ke gelas plastik ini!" ujarku.
Riza menuangkan air ke lima gelas plastik kosong, yang dipegang oleh masng-masing ketua kelompok. Setelah itu, kutuang setetes pewarna pandan merah, pada masing-masing gelas.
Anak-anak dengan gembira mengaduknya, dan, tara....
Jadilah air berwarna merah yang menggoda.
"Hm, enak, Bu!" tiba-tiba Ega bergumam.
"Apanya yang enak, Nak?"
"Air sirop ini!"
"Kamu meminumnya?" tanyaku. Kulihat, tinggi air di gelasnya berkurang.
"Iya, Bu!" ia menatapku.
"Ha!?" aku berseru kaget. Merasa tak percaya dengan apa yang kudengar barusan.
"Airnya untuk tanaman, Nak, air mentah!"
"Sudah kautelan?" kuulang pertanyaanku dengan harapan, itu tak terjadi!
Ega mengangguk mantap.
"Enak, kok, Bu!" jawabnya kalem.
Aku ternganga...
Speechless deh, jadinya! Ya, iyalah, warna merah kayak sirup, sangat enak diminum siang-siang begini!
Mudah-mudahan dia gapapa! Batinku cemas, setelah menyadari apa yang terjadi.
Cepat-cepat kuperintahkan anak-anak untuk memasukkan seledri ke dalam air merah itu, takut ada anak yang meniru kelakuan Ega!
Jadilah, beberapa menit kemudian diisi tanya jawab tentang bahaya minum air mentah.
Duh, Ega...ada-ada saja, kamu, Nak!
Minuman buat seledri kau embat juga!
Wkwkwk
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI