Mohon tunggu...
Neni Hendriati
Neni Hendriati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 4 Sukamanah

Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) 12. Seloka Adagium Petuah Bestari KPPJB ( Februari 2024), 13. Pemilu Bersih Pemersatu Bangsa Indonesia KPPJB ( Maret 2024) 14. Trilogi Puisi Berkait Sebelum, Saat, Sesudah, Ritus Katarsis Situ Seni ( Juni 2024), 15. Rona Pada Hari Raya KPPJB (Juli 2024} 16. Sisindiran KPPJB (2024). Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pesan dari Film Times of India-Lead India Tree

30 Juni 2023   11:05 Diperbarui: 30 Juni 2023   11:17 5179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto tangkapan layar: anak-anak seusianya datang membantu

Saat Instruktur menayangkan film Times of India, kami semua dibuat terhenyak. Betapa tidak? Film ini mengajarkan banyak hal. Begitu sederhana, tetapi meninggalkan kesan yang begitu mendalam

Sinopsis film

Film ini diawali dengan situasi jalan raya yang macet parah saat pagi-pagi. Semua kendaraan  terhenti, dan berisik membunyikan klakson. Mereka tak bisa berbuat apa-apa, lajunya terhalang sebuah pohon tumbang melintang di atas jalan. Beberapa pengendara sepeda, berikut orang menyeberang pohon itu, untuk melanjutkan perjalanan.

Situasi sangat kacau, beberapa orang tersulut amarah karena takut kesiangan masuk kerja dan menyalahkan keadaan.

Seorang anak kecil, penumpang bus yang akan berangkat sekolah, melihat keadaan sekeliling dari jendela. Dia melihat, kendaraan yang tahenti karena terhalang pohon besar. Terdorong rasa penasaran, dia pun turun untuk melihat keadaan. Dia berjalan di antara celah mobil,yang sempit. Dengan susah payah, akhirnya dia sampai juga di hadapan pohon besar penyebab macet.

Foto tangkapan layar: Merenung memikirkan kekuatan
Foto tangkapan layar: Merenung memikirkan kekuatan
Di tengah hujan deras, anak itu melihat sekeliling. Ada anak-anak sesusianya yang sedang bermain bola, banyak mobil umum,  mobil  mewah, para pegawai yang hendak bekerja, ada anak-anak muda yang mengumpat, juga para pejabat yang duduk di mobil mewahnya. Ttua muda besar kecil, hanya duduk-duduk, tak berdaya.

Anak itu lalu menurunkan tasnya, dan bergegas mendekati batang pohon. Dengan sekuat tenaga, ia mendorongnya.

Sontak semua yang ada di sana terkejut, dan menggeleng,gelengkan kepala melihat atraksinya. Tetapi anak itu tak peduli! Dia tetap mendorong batang pohon itu. Mulailah orang-orang berbicara, dan menunjuk anak itu.

Tak disangka, anak-anak sekitar yang sedang bermain, datang membantu. Mereka mendorong pohon itu dengan riang gembira, seakan pohon itu bukanlah hal yang sulit bagi mereka.

Foto tangkapan layar: anak-anak seusianya datang membantu
Foto tangkapan layar: anak-anak seusianya datang membantu

Melihat aksi nekat para cilik, secara perlahan, orang-orang di sana mulai bergerak. Tanpa diperintah, mereka turun dari kendaraan untuk membantu. 

Di tengah hujan deras, mereka bahu membahu mendorong pohon itu, walaupun ada beberapa yang berseragam dinas, enggan turun, dan malahan tertidur.

Foto tangkapan layar: orang yang tak peduli dengan sekeliling
Foto tangkapan layar: orang yang tak peduli dengan sekeliling

Akhirnya, dengan semangat kebersamaan, akhirnya, pohon dapat disingkirkan, sehingga arus lalu-lintas pun lancar kembali

Pelajaran yang dapat dipetik

Pelajaran yang dapat dipetik dari film tersebut sungguh banyak. Namun intinya, semua harus dimulai dari diri sendiri. Jika diri sendiri sudah tergerak, mau bergerak, niscaya dapat menggerakkan orang lain untuk berbuat hal positif. Kita tidak usah menghiraukan orang-orang yang menyepelekan. Gandenglah mereka yang sefrekwensi dengan kita. Satu kawan yang solid, jauh lebih berharga daripada kawan-kawan yang kontra. Jika kita sudah bergerak, niscaya bisa menggerakkan orang lain, walaupun tadinya bersikap kontra.

Sahabat,
Untuk berbuat baik, yuk, kita mulai dari diri kita dulu!
Salam sehat dan bahagia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun