Kamis, 22 Juni 2023, saat selesai kegiatan perpisahan dan perayaan kenaikan kelas, kudapati paket buku di sofa. Ternyata buku Love Story, yang merupakan sehimpun puisi akrostik, bersama teman di KPPJB (Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat).
Wah, senangnya! Berhasil juga saya lolos kurasi, padahal, terus terang saja, saya paling gak bisa menulis puisi, apalagi akrostik! Tetapi, atas Rahmat Allah jualah, saya bisa mengikuti pelatihan bersama Pak Iyus Yusandi, salah seorang pakar akrostik di KPPJB.
Puisi akrostik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yaitu syair atau puisi yang dibentuk dari rangkaian huruf yang mengawali atau mengakhiri setiap barisnya.
Sedangkan menurut wikipwedia.org, akrostik adalah sebuah bait atau bentuk penulisan lain dimana huruf pertama atau silabel, atau kata dari setiap baru atau paragraf, atau unsur lain dalam teks tersebut menampilkan sebuah kata, pesan, atau abjad.
Jadi, dalam membuat puisi akrostik, judul akan menjadi awal kalimat pada tiap larik, yang terangkai menjadi suatu puisi yang bermakna.
Berikut, cuplikan salah satu puisi akrostik, yang mengambil tema nama cucuku, pada buku "Love Story":
CICI
Ceria penuh cinta
Imajinasi menuju angkasa
Cakrawala terhampar luas di hadapannya
Ialah bintang di masa mendatang
DEDE
Dendangkan lagu gita cinta
Energi tak berbatas selalu giat belajar
Duri tak jadi penghalang
Esok cemerlang kan menjelang
Menurut Pak Iyus selaku narasumber, tidak ada puisi yang salah. Semua puisi itu indah dan bermakna. Jadi, tulis saja dulu, jangan ragu.
Nah, bagaimana sahabat? Tertarik untuk menulis akrostik?
Yuk!
Semangat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H