"Kenapa emangnya?"
"A Bari berkelahi dengan Parjo di kelas!" bisiknya
"Lha? Mereka kan sahabatan!" tanyaku heran.
"Karena A Bari gak tahan dipanggil si Arang!" bisiknya
Aku termangu. Kasian juga kakakku itu. Karena seneng main layangan, makanya kulit A Bari menjadi gelap, sehingga dijuluki si Arang.
"Distrapnya kayak gimana, Teh?" aku penasaran.
"Berdiri di depan kelas dua-duanya, sambil saling memegang kuping lawan!"
"Duh!" spontan kepegang kuping..
Pasti mereka saling menjewer dengan keras. Pantesan tadi kulihat baju A Bari kotor, kupingnya merah saat pulang sekolah. Pasti bekas jeweran A Parjo.
"Mudah-mudahan, A Bari gak sahabatan lagi dengan Parjo!" gumam Teh Dini.
"Aamiin," kutangkupkan tangan ke dada.