Mohon tunggu...
Neni Hendriati
Neni Hendriati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 4 Sukamanah

Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) 12. Seloka Adagium Petuah Bestari KPPJB ( Februari 2024), 13. Pemilu Bersih Pemersatu Bangsa Indonesia KPPJB ( Maret 2024) 14. Trilogi Puisi Berkait Sebelum, Saat, Sesudah, Ritus Katarsis Situ Seni ( Juni 2024), 15. Rona Pada Hari Raya KPPJB (Juli 2024} 16. Sisindiran KPPJB (2024). Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bersedekahlah Walau Sedikit, dan Rasakanlah Keajaibannya

28 Maret 2023   22:29 Diperbarui: 28 Maret 2023   22:36 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumentasi pribadi

Tak lama kemudian, datang pula seorang bapak menenteng sapu lidi, mendekatiku.

"Maaf, Bu, uang kebersihan dua ribu!" ucapnya sopan.

"O, ya, sebentar, Pak."

Kucari uang recehan, alhamdulillah ada uang pas, segera kuberikan dengan niat sedekah.

"Terima kasih, Bu!"

"Sama-sama, Pak!" jawabku ramah.

Si Bapak penyapu, mendatangi bestieku yang lainnya, dia berpindah dari satu pedagang ke pedagang lainnya.

Selalu ada uang keamanan untuk para penjual dadakan. Kalau di d pinggir jalan ini termasuk murah. Waktu hari pertama puasa, aku berjualan di tempat yang strategis.  Uang keamanan tujuh puluh ribu rupiah, dan uang kebersihan tujuh rupiah perhari. Hanya sampai hari kelima saja bertahan di sana, karena hujan terus mengguyur. Akibatnya, daganganku tak laku.

Alhamdulillah, hari ini Allah memberi rezeki kepada kami, para pedagang dadakan di pinggir jalan. Walau sedikit, tetap harus disyukuri. Bahkan, kami masih bisa berbagi dengan para penjaga keamanan dan petugas kebersihan.

Menjelang magrib, hujan rintik-rintik turun. Suasana mulai sepi. Aku bersiap-siap untuk pulang ke rumah. Begitu pun yang lainnya.

Dagangan kumasukkan ke kresek, dan kuletakkan di gantungan motor. Meja kulipat, dan kuselipkan di kaki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun