Sabtu, 11 Februari 2023, pukul 08.30, saat keadaan kelas hening, tiba-tiba ada yang datang! Dia masuk kelas tanpa permisi, melenggang dengan tenang dan penuh percaya diri. Pandangannya lurus ke depan, diiringi tatapan heran semua penghuni kelas.
Wah, berani sekali dia! Batinku.
Dia bahkan hanya melihatku sekilas yang duduk di meja guru, kemudian meneruskan langkahnya melewatiku, dan berakhir di sisi mejaku sebelah kiri.
Mau apa dia? Aku bertanya-tanya...
Dia berdiri dengan tenang, tak mengindahkan pandangan penuh tanya di mataku. Diamatinya kresek putih besar yang ada disana. Kresek berisi tali rapia dan plastik bening, tempat penyimpanan sampah anorganik sementara di kelas.
Dan dengan kepercayaan penuh, dia menginjak salahsatu tepi kresek, lantas masuk di dalamnya. Sesaat dia berputar, mencari posisi ternyaman, dan duduklah dia dengan tenang.
Semua mata melotot heran melihat kelakuannya, yang seakan menganggap dirinya adalah tuan rumah di kelas ini!
Aku yang terpana melihat dia di kresek pinggir kiri mejaku, segera tersadar. Segera kukeluarkan senjata andalanku, untuk memviralkannya di WAG. Betapa penyusup telah datang di kelas VI!
Keren, kan?
Cekrek, cekrek, kufoto dia berkali-kali. Dia menatapku dengan tenang, seakan tak terusik. Kukirim hasil jepretanku di WAG, dengan caption,"Ada Penyusup di Kelas VI"
Tak lama kemudian beberapa tanggapan datang.
"Lucuuuu"
"Meng berbulu putih kuning yang manja!"
"Mau ikut belajar, ya, Meng?"
"Haha, gemoooy...bawa pulang, Buuuu!" dengan emot tanda hati.
"Wah, Meng siapa?"
"Manisnya"
Dan banyak lagi komentar lucu buat si Meng Penyusup, bikin senyum-senyum sendiri.
Saat istirahat, si Meng masih betah di kresek. Beberapa anak merubung dan memberinya makan, serta menggendongnya keluar.
Ketika istirahat berakhir, pintu kelas buru-buru kututup, takut si Meng akan datang lagi.
O ..o! Dia bisa mengais pintu, dan membukanya! Waduh?
Dan dengan wajah watados, dia kembali mengincar kresek itu. Hup, dia masuk, dan langsung meringkuk.
Huhu, sungguh Meng yang nekat!
Nyaman, ya, Meng?
Tak lama kemudian dia tertidur pulas. Dengkur halusnya terdengar. Kalau tidak digendong Siti saat pulang sekolah, si Meng itu akan terus tidur sendiri.
"Meng itu bestie Siti, Bu!' kata Susan.
"Oh, pantesan!" aku mesem-mesem.
Kusarankan Siti untuk membawa penyusup itu ke rumahnya, agar tak berkeliaran di sekolah.
Biar dia bisa bermanja ria dan merasakan kehangatan di rumah yang ramah kepadanya.