"Ada polisi! Ada polisi!" anak-anak berteriak kaget, saat seorang polisi mengendarai motor tiba di gerbang sekolah.
"Ada tentara, juga!" yang lainnya berteriak, saat seorang berbaju tentara datang dengan motornya.
Mereka langsung mendekati kedua aparat bersergam khas itu. Rasa ingin tahu begitu kental di wajah mereka.
"Bu, mengapa ada polisi ke sekolah?"
"Mengapa ada tentara di sekolah kita?"
Mereka bertanya-tanya.
"Kamu nanyea?" celetuk seorang anak bercanda.
"Hahaha...!" mereka pun tertawa. Tampaknya mereka tak takut dengan kehadiran aparat di sekolah mereka.
"Iya, Nak! Bapak-bapak ini akan memberikan pembinaan kepada kalian!" ujarku.
"Oh...!" mereka mengangguk-angguk.
Dan seakan diberi aba-aba, mereka berbondong-bondong menyalami Pak polisi dan Pak Tentara. Kedua aparat itu pun tampak kewalawan menerima perlakuan yang begitu hangat dari para siswa. Seakan disambut oleh keluarga besar yang sangat dirindu.
"Yang sudah salaman, yuk, bantu Ibu menggelar terpal!" ujarku.
"Siap, Bu!"
Anak-yang sudah selesai menyalami aparat, segera bergotong royong memanggul terpal, serta menggelarnya di lapangan.
Wah, suasana terasa sangat berbeda, anak-anak begitu patuh menggelar terpal, dan duduk dengan tertib. Semua pasti karena ada Pak Polisi dan Pak TNI! Hehehe
"Anak-anak, mau berkenalan dengan Bapak Polisi dan Bapak Tentara yang hadir di tengah kita?" tanyaku setelah acara dibuka dengan membaca basmalah bersama-sama.
"Mau...!" mereka serempak menjawab.
"Nah, yuk, kita berkenalan langsung dengan mereka. Saya persilakan kepada Bapak Polisi atau Bapak Tentara untuk berkenalan sekaligus memberikan pembinaan."
Ternyata Bapak Polisilah yang terlebih dahulu berbicara.
"Perkenalkan, nama saya Bondan, sebagai Babinkamtibmas, serta teman Bapak dari Babinsa, bernama Pak Yadi!"
Anak-anak riuh bertepuk tangan, meski tidak mengerti arti babinsa dan babinkamtibnas, Hehe
"Bapak berdua datang ke sini karena ingin berkenalan dengan kalian, anak-anak SDN 4 Sukamanah. Bagaimana? Senang, tidak?"
"Senang!"
"Nah, kalau senang, Bapak ingin berpesan kepada kalian, sehubungan dengan maraknya penculikan anak saat ini. Kalian jangan sekali-kali mau diajak oleh orang tak dikenal. Diberi makanan atau permen, tidak boleh diterima. Pulang sekolah kalian harus langsung ke rumah. Paham?"
"Paham, Pak!'
"Sebagai anak yang baik, kalian harus menegakkan kedisiplinan dan kejujuran, di mana pun kalian berada. Apakah kalian anak yang disiplin dan jujur?"
"Iya, Pak!" anak-anak mantap menjawab.
Cukup banyak materi aktual yang disampaikan oleh kedua aparat itu secara bergiliran, hingga tibalah Pak Bondan berbicara di mikrofon kembali.
"Bapak ingin mengetes kalian, ya! Siapa yang tahu, kapan Indonesia merdeka? Silakan acungkan tangan!"
Anak-anak hampir semua mengacungkan tangan. Pak Bondan menunjuk salahsatu dari mereka untuk maju ke depan.
Sepanjamg acara, ada enam pertanyaan yang dilontarkan, sehingga total ada enam orang anak yang maju ke depan. Dan, tak disangka-sangka, anak-anak pemberani itu mendapat reward berupa uang masing-masing Rp 10.000,00 dari Pak Bondan. Wah, beruntung sekali mereka!
Acara bersama babinsa dan babinkamtibnas berlangsung dengan akrab dan meriah. Rasanya, kami tak ingin berpisah. Tetapi, waktu jualah yang memisahkan, karena Pak Bondan dan Pak Yadi harus mengikiti kegiatan apel pagi pukul 08.00 di kantornya.
Acara ditutup dengan ucapan hamdallah serta sesi foto yang sangat menyenangkan,
Kami pun bernyanyi bersama, mengiringi kepergian aparat yang sangat baik hati itu.
Terima kasih Bapak, terima kasih, Bapak
Terima kasih kami ucapkan
Salam, salam
Terimalah salam dari kami yang ingin maju bersama-sama
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI