"Biar A Bari yang ngambil, An!" Tehi Dini melarangku mengait pepaya dengan galah.
"Aku saja yang metik!"
"Jangan!" sergahnya.
Kuurungkan maksud memetik pepaya, dan ikut duduk bergabung dengan Teh Dini dan Ati di teras.
"Hai, Nugi, sini!" Teh Dini melambaikan tangannya.
Nugi mengeleng-gelengkan kepala.
"Ayo, sini!" aku turut memanggilnya.
Dengan malu-malu, Nugi menghampiri, dan duduk bersama kami.
"Tadi bilang apa sama Teh Dini?" aku menggodanya.
"Gak mau!" Nugi tersipu.
"Ayo, bilang sekali lagi!"