"Makasih, cantik!" kataku sambil kuacungi jempol.
Zaki sangat bahagia dan tampak serius melukis. Lukisannya tampak indah, dengan gradasi warna yang cukup bagus untuk anak seusianya.
Saat Tim Juri mengumumkan kejuaraan, tak kusangka ternyata nama Zaki meraih juara kedua! Dia segera berlari ke arahku dan menyalamiku dengan senyuman yang lebar, sebelum naik ke atas panggung.
"Selamat, ya, Nak!" kuusap kepalanya dengan bangga.
"Makasih, Bu!" suaranya tercekat di kerongkongan.
Para pemenang berfoto dengan senyum semringah, tetapi kulihat Zaki berkali-kali mengusap matanya.
Ternyata dia menangis!
Mungkin dia tak menyangka akan mendapat hadiah yang cukup banyak, berupa piala dan alat gambar yang lengkap. Tetapi, bisa juga dia merasa sedih, melihat temannya difoto oleh Bunda mereka masing-masing yang menatapnya dengan penuh cinta.
Zaki, teruslah menjadi anak baik, biar ibumu bangga padamu, Nak! Semoga ayahmu secepatnya bisa kembali berkumpul besamamu di sini, batinku penuh haru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H