Hari Minggu waktunya bersantai, setelah berkutat dengan rutinitas. Kubuka whatsap grup, Wah ternyata cukup ramai, ada 30 pesan yang belum sempat kubuka.
Rasa penasaran membawaku untuk membacanya satu persatu. Dimulai dari Ibu Lia yang memposting seekor kucing berbulu kuning putih, yang sedang tertidur di keset.
"Assalamu'alaikum, maaf, kalau ini kucing milik siapa?"
"Wa'alaikumussalam, gak tahu, Bu," jawab Bu Ani.
"Kucing ini selalu BAB di garasiku" balas Bu Lia disertai emoji marah.
"Saya malah takut sama kucing, Bu," balas Bu Ani
"Mobil Serenaku kap belakangnya rusak parah, bekas cakaran kucing!" chat Bu Lia.
"Waduh!" balas Bu Ani disertai emoji sedih.
"Mohon kepada yang punya peliharaan, jangan dilepas, jadi merugikan orang lain!' chat Bu Lia disertai emoji marah.
"Saya gak punya kucing, tapi suka ada yang budukan buat buang hajat di rumah saya!" chat dari Bu Indah.
"Iya, saya juga gak punya kucing, tetapi suka pada datang buat BAB! Malahan kemarin yang budukan masuk ke lemari baju!" chat dari Bu Lilis.
"Ya, Allah, terlalu!" balas Bu Lia.
"Betul, sangat meresahkan!" balas Bu Wati.
"Capeeeeek njiiiir bersih-bersih terus eek kuciiiing!" chat dari Bu Lia dengan emoji marah.
"Sama, Bu, saya juga sering nemu eek kucing di bawah mobil. Wangi, lagi!" chat dari Bu Ane.
"Garasi rumah saya kan besar, capek bener harus bersih-bersih eek kucing tiap hari!" chat dari Bu Lia.
"Kuikira hanya saya yang menderita!" chat dari Bu Indah.
"Dari jam 11.00 Sampai pukul 13.00 baru selesai bersih-bersih eek kucing. Sampek sakit pinggang!!!" chat dari Bu Lia.
"Jadi tekanan batin gara-gara kucing!" chat dari Bu Indah.
"Nah, itu, Bu, yang membuat amarah, ggak tahan baunya!" chat dari Bu Lia.
"Oh, sama, Bu, di garasi rumah saya juga suka banyak eek kucing. Keset juga bau pipis kucing!" chat dari Bu RT..
"Nah, Bu RT, tolong, saya pusiiiing sama kotoran kucing!" chat dari Bu Lia,"Bagaimana solusinya, Bu RT?"
"Kucingnya suruh pake pampers aja, Bu ibu!" chat dari Bu RT.
"Untung kucingku gak pernah ke luar rumah!" chat dari Ibu Raden Lusi.
Wah, ternyata ibu-ibu memendam rasa sepertiku selama ini! Memang sungkan kalau dibicarakan langsung. Banyak hal yang harus dipertimbangkan.
Anehnya kucing sekarang, masak buang hajat di kanopi rumah? Tiap pagi, dua atau tiga onggok harus dibersihkan di sana. Dan yang sering membuatku mual, adalah kotoran kucing di bagian belakang rumah, tempat jemuran.
Jika pagi-pagi berangkat kerja, beberapa keluarga kucing dengan anak-anaknya memenuhi jalan, sehingga kalau lewat, kita harus mepet ke pinggir.
Dilansir dari berbagai sumber, Rasulullah Saw bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari ahir, hendaknya ia memuliakan tetangganya".
Mencintai kucing adalah sunnah Rasulullah Saw, tetapi jika sampai mengganggu ketentraman tetangga, bukankah akan menjadi mudharat?
Dapatkah para pemilik kucing tidak melepas kucingnya ke luar rumah?
Akankah ada perubahan yang lebih baik di lingkunganku setelah permasalahan ini dibahas di WAG?
Semoga