Mohon tunggu...
Neni Hendriati
Neni Hendriati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 4 Sukamanah

Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) 12. Seloka Adagium Petuah Bestari KPPJB ( Februari 2024), 13. Pemilu Bersih Pemersatu Bangsa Indonesia KPPJB ( Maret 2024) 14. Trilogi Puisi Berkait Sebelum, Saat, Sesudah, Ritus Katarsis Situ Seni ( Juni 2024), 15. Rona Pada Hari Raya KPPJB (Juli 2024} 16. Sisindiran KPPJB (2024). Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Permasalahan yang Meresahkan di Kampungku

21 November 2022   10:10 Diperbarui: 21 November 2022   10:19 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari Minggu waktunya bersantai, setelah berkutat dengan rutinitas. Kubuka whatsap grup, Wah ternyata cukup ramai, ada 30 pesan yang belum sempat kubuka.

Rasa penasaran membawaku untuk membacanya satu persatu. Dimulai dari Ibu Lia yang memposting seekor kucing berbulu kuning putih, yang sedang tertidur di keset.

"Assalamu'alaikum, maaf, kalau ini kucing milik siapa?"

"Wa'alaikumussalam, gak tahu, Bu," jawab Bu Ani.

"Kucing ini selalu BAB di garasiku" balas Bu Lia disertai emoji marah.

"Saya malah takut sama kucing, Bu," balas Bu Ani

"Mobil Serenaku kap belakangnya rusak parah, bekas cakaran kucing!" chat Bu Lia.

"Waduh!" balas Bu Ani disertai emoji sedih.

"Mohon kepada yang punya peliharaan, jangan dilepas, jadi merugikan orang lain!' chat Bu Lia disertai emoji marah.

"Saya gak punya kucing, tapi suka ada yang budukan buat buang hajat di rumah saya!" chat dari Bu Indah.

"Iya, saya juga gak punya kucing, tetapi suka pada datang buat BAB! Malahan kemarin yang budukan masuk ke lemari baju!" chat dari Bu Lilis.

"Ya, Allah, terlalu!" balas Bu Lia.

"Betul, sangat meresahkan!" balas Bu Wati.

"Capeeeeek njiiiir bersih-bersih terus eek kuciiiing!" chat dari Bu Lia dengan emoji marah.

"Sama, Bu, saya juga sering nemu eek kucing di bawah mobil. Wangi, lagi!" chat dari Bu Ane.

"Garasi rumah saya kan besar, capek bener harus bersih-bersih eek kucing tiap hari!" chat dari Bu Lia.

"Kuikira hanya saya yang menderita!" chat dari Bu Indah.

"Dari jam 11.00 Sampai pukul 13.00 baru selesai bersih-bersih eek kucing. Sampek sakit pinggang!!!" chat dari Bu Lia.

"Jadi tekanan batin gara-gara kucing!" chat dari Bu Indah.

"Nah, itu, Bu, yang membuat amarah, ggak tahan baunya!" chat dari Bu Lia.

"Oh, sama, Bu, di garasi rumah saya juga suka banyak eek kucing. Keset juga bau pipis kucing!" chat dari Bu RT..

"Nah, Bu RT, tolong, saya pusiiiing sama kotoran kucing!" chat dari Bu Lia,"Bagaimana solusinya, Bu RT?"

"Kucingnya suruh pake pampers aja, Bu ibu!" chat dari Bu RT.

"Untung kucingku gak pernah ke luar rumah!" chat dari Ibu Raden Lusi.

Wah, ternyata ibu-ibu memendam rasa sepertiku selama ini! Memang sungkan kalau dibicarakan langsung. Banyak hal yang harus dipertimbangkan.

Anehnya kucing sekarang, masak buang hajat di kanopi rumah? Tiap pagi, dua atau tiga onggok harus dibersihkan di sana. Dan yang sering membuatku mual, adalah kotoran kucing di bagian belakang rumah,  tempat jemuran.  

Jika pagi-pagi berangkat kerja, beberapa keluarga kucing dengan anak-anaknya memenuhi jalan, sehingga kalau lewat, kita harus mepet ke pinggir.

Dilansir dari berbagai sumber, Rasulullah Saw bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari ahir, hendaknya ia memuliakan tetangganya".

Mencintai kucing adalah sunnah Rasulullah Saw, tetapi jika sampai mengganggu ketentraman tetangga, bukankah akan menjadi mudharat?

Dapatkah para pemilik kucing tidak melepas kucingnya ke luar rumah?

Akankah ada perubahan yang lebih baik di lingkunganku setelah permasalahan ini dibahas di WAG?

Semoga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun