"Seribu, Bu!"
"Sudah berapa kali?"
"Dua kali!"
"Apa mereka memaksa?"
"Tidak!"
"Kenapa dikasih?"
"Itu, Bu, kalau istirahat mereka bilang "cebu-cebu", jadi aku kasih seribu!" Rafi tesipu.
"Rafi berapa uang bekalnya?"
"Sepuluh ribu!"
"Wah, banyak amat!" ujarku. Anak kelas enam rata-rata bekal uang lima ribu rupiah saja. Beberapa di antara mereka hanya membawa dua ribu rupiah, bahkan ada yang tidak sama sekali.
"Sebentar, kita panggil dulu Andi dan Tinonya, ya!" aku beranjak hendak memanggil mereka.