"Astagfirullah!" aku terkejut. Buru-buru kuhampiri motorku, dan ternyata masih ada gantungannya! Hore...
Pantas saja Si Bapak tadi seperti mencurigaiku, karena clingak-clinguk, bahkan menaiki motornya.
Tanpa ba-bi-bu, aku segera berlalu dari situ.
Anak-anak, maafkan Ibu sudah berburuk sangka kepada kalian, bisik hatiku.
Love you all.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H