Cemilan Favorit, jadi Sumber Cuan
Oleh Neni Hendriati
Hai, Bunda...
Untuk sebagian orang, "ngemil" mungkin sangat dihindari, karena memang apabila dilakukan secara berlebihan, akan berdampak kurang baik bagi kesehatan.
Tetapi bagi saya, ngemil adalah saat yang sangat menyenangkan, membuat energi berlipat, dan kerja menjadi lancar. Mungkin itu adalah sugesti pribadi. Hehe...
Salah satu cemilan favorit saya, yaitu pangsit goreng. Makanan ini sudah tidak asing bagi kita semua. Selain murah, mengolahnya pun sangat mudah. Hanya dari satu bahan saja, bisa menghasilkan makanan yang enak, renyah, dan kalau dijual, tentu akan menghasilkan cuan.
Berangkat dari cemilan favorit tersebut, maka saya terpikir memproduksinya untuk dijual. Jika dikemas secara apik dan dilabeli, ternyata cemilan ini membuat pangsa pasar terbuka lebar.
Bagi yang ingin mencoba, yuk, kita lihat bahan-bahannya, yaitu sebagai berikut:
- Sebungkus kulit pangsit berbentuk lingkaran, di daerah saya harganya Rp 2.500,00/bungkus
- Minyak goreng secukupnya
- Garam/bumbu penyedap
- Cabai bubuk, bagi yang suka pedas
Cara mengolahnya cukup mudah, yaitu:
- Pisahkan kulit pangsit yang menempel, sehingga menjadi terpisah setiap lembarnya
- Potong kulit pangsit dengan pisau atau gunting yang bersih menjadi dua bagian (setengah lingkaran)
- Potong-potong dengan ukuran selebar setengah lingkaran tadi
- Panaskan minyak goreng secukupnya, kemudian goreng dengan api sedang cenderung kecil. bolak-balik jangan sampai gosong.
- Jika kulit pangsit telah berubah warna menjadi kuning kecoklatan, angkat dan tiriskan.
- Setelah dingin, ditaburi garam atau bumbu penyedap sesuai selera, dan cabai bubuk, kemudian dikemas dalam kantong plastik bening biasa maupun plastik standing pouch, ukuran bebas. Saya menggunakan standing pouch ukuran 10x17,6xo,I, isi 50 lembar, seharga Rp 5.000,00.
- Kulit pangsit goreng jika ditimbang kurang lebih 120 gram, dan dikemas menjadi 6 bungkus.
Di daerah saya, kulit pangsit goreng dijual dengan harga Rp 2.500/bungkus. Keuntungan yang didapat cukup besar, ya, Bunda, apalagi jika kita membuatnya dalam partai besar. Selama ini, sasaran pemasaran saya adalah semua golongan usia.
Bagaimana, Bunda? Tertarik untuk menggeluti usaha ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H