Saya dan para penumpang lainnya memilih istirahat tidur sepanjang perjalanan. Ada tersedia selimut yang bisa digunakan free untuk dipakai sepanjang perjalanan yang terasa sangat dingin karena AC.Â
Sendirian, tidak bisa melihat pemandangan sepanjang perjalanan, bukan berarti tidak ada kenangan, buat saya tetap ada kenangannya.Â
Kenangan berburu tiket yang ternyata tidak mudah, dan kenangan bahwa dengan kerta api inilah saya bisa menginjakkan kaki di kota Surabaya, untuk pertama kalinya dalam hidup saya, untuk mengantarkan putra kesayangan saya melanjutkan studi di PTN pilihannya. Dan ini akan menjadi kenangan indah yang tidak bisa dilupakan.
Kenangan perjalanan indah dengan kereta api yang berikutnya adalah ketika saya bersama keluarga besar melakukan perjalanan ke kota Malang pada tahun 2016, untuk kemudian meneruskan perjalanan ke kota Batu, dan lalu berwisata ke Gunung Bromo.Â
Kami berlima belas, berangkat dari Stasiun Senen dengan kereta yang saya lupa namanya, di gerbong kelas ekonomi. Dengan harga tiket kurang lebih Rp 250.000-an per orang. Kereta kami berangkat siang hari kira-kira pukul 14.00 WIB.Â
Perjalanannya cukup panjang, selama belasan jam, tapi kami bisa menyaksikan banyak pemandangan indah di luar sana dari balik jendela kereta api. Kereta kami berhenti di setiap stasiun besar setiap kali memasuki sebuah kota, dan singgah di kota berikutnya. Â
Dan kami sangat menikmati perjalanan itu, meskipun dengan badan yang cukup pegal, karena kursi di kelas ekonomi waktu itu masih dengan kursi biasa dengan sandaran pendek, dan duduk berhadap-hadapan.Â
Sesekali kami bergantian tiduran di lantai di bagian ujung gerbong kereta, dengan alas seadanya, untungnya kami bisa menyewa bantal dan selimut dengan harga yang cukup murah, kalau tidak salah Rp 10.000-an.Â
Kelebihan dengan melalukan perjalanan di siang hari, kami bisa melihat panorama indah di setiap wilayah yang kami lewati.Â
Dari Jakarta, kami akan masuk ke wilayah Jawa Barat dengan kekhasan alamnya, pun demikian ke kita memasuki wilayah Jawa Tengah, dan terakhir memasuki Jawa Timur untuk selanjutnya tiba di Stasiun Kota Malang sebagai tujuan terakhir. Â
Masing-masing stasiun dan kotanya, memiliki ciri khas sendiri-sendiri. Bagi saya, mungkin itu akan menjadi perjalanan kereta yang paling indah, karena rasanya tidak tahu lagi kapan akan bisa seperti itu lagi, pergi bersama dengan ibu dn ayah mertua, suami, putra kesayangan, para adik ipar, serta para keponakan.