Mohon tunggu...
Neng Zahra Nafisa
Neng Zahra Nafisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya meruapakan mahasiswa jurusan pendidikan agama islam. Fokus bahasan konten saya memuat berbagai topik permasalahan dan pemecahannya dalam dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Keluarga dalam Pendidikan Karakter Anak di Era Digital

29 November 2022   08:32 Diperbarui: 29 November 2022   11:33 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Perkembangan teknologi yang pesat menyebabkan dunia memasuki era baru yang sering disebut dengan era digital. Perkembangan teknologi di era digital ini membawa dampak positif dan negatif bagi dunia pendidikan. Salah satu dampak negatif dari era digital ini adalah krisis moral dan karakter anak. Banyak bukti yang menjelaskan terjadinya kerusakan moral di kalangan pelajar, ditandai dengan maraknya seks bebas, kecanduan narkoba, beredarnya foto dan video porno, serta tawuran.

Oleh karena itu, pendidikan karakter merupakan usaha untuk meminimalisir dampak negatif terhadap pembangunan bangsa. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses belajar agar anak dapat mengembangkan potensi dirinya dalam kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa.

Pendidikan karakter berjalan dengan efektif dan baik bila melibatkan tiga aspek yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan karakter tidak berjalan dengan baik jika salah satu aspek tersebut terabaikan, terutama keluarga. Pembentukan karakter tersebut juga tidak berjalan dengan baik jika keluarga hanya melimpahkan tanggung jawab pembentukan karakter kepada sekolah.

Peranan keluarga dalam pendidikan anak sangat besar, keluarga merupakan unsur terkecil dalam masyarakat, dari keluarga anak belajar bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang baik. Peran keluarga memegang peranan penting dalam proses semua jenjang, jalur dan jenis pendidikan serta kesempatan bagi peserta didik untuk berkembang menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, cakap dan kreatif, mandiri. dan bertanggung jawab.

Karakter kita terdiri dari kebiasaan-kebiasaan kita. Kebiasaan yang terbentuk semasa kanak-kanak dan remaja kerap bertahan hingga dewasa. Orang tua dapat mempengaruhi pembentukan kebiasaan anak mereka, dalam hal yang baik maupun yang buruk.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk membuat anak, antara lain:

1. internalisasi

Internalisasi adalah upaya memadukan pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill) untuk mengimplementasikan pengetahuan (doing) dalam diri seseorang sehingga pengetahuan tersebut menjadi kepribadiannya (being) dalam kehidupan sehari-hari.

2. Teladan

"Anak-anak adalah peniru yang baik." Orang tua harus memahami ungkapan ini sehingga mereka dapat lebih menjaga sikap dan tindakan mereka saat bersama anak atau menghabiskan waktu bersama mereka. Sangat penting untuk memberi contoh dalam membesarkan anak.

3. pembiasaan

Inti dari pembiasaan adalah pengulangan. Jika orang tua datang ke rumah untuk menyapa setiap saat, ini diartikan sebagai upaya untuk membiasakan diri. Jika anak masuk ke dalam rumah tanpa menyapa, orang tua mengingatkannya untuk menyapa.

4. Mainkan

Masa kanak-kanak adalah puncak kreativitas mereka, dan kreativitas mereka harus didukung dengan menciptakan lingkungan yang menghargai kreativitas, yaitu melalui bermain. 5. Cerita

Sebuah cerita memiliki daya tarik yang menyentuh hati anak, karena melalui mendongeng, orang tua dapat menanamkan nilai-nilai kepada anaknya sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

6. Saran

Nasihat adalah kata-kata yang menyentuh hati, disertai dengan contoh. Nasihat tersebut memadukan metode ceramah dan keteladanan, namun lebih berorientasi pada bahasa hati.

7. Hadiah dan Hukuman

Menghargai anak penting karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan penghargaan dan ingin dihargai. Selain reward, punishment juga bisa digunakan untuk membentuk karakter anak. Artinya hadiah harus datang sebelum hukuman.

Orang tua dapat terlibat dalam pengembangan dan pembentukan karakter melalui berbagai kegiatan. Orang tua dapat secara aktif memantau perkembangan perilaku anaknya melalui buku kegiatan siswa yang dibuat oleh sekolah. Orang tua berperan aktif dalam kegiatan rutin sekolah pada pertemuan antara orang tua dengan wali dan guru kelas.

Di era digital sekarang ini, anak usia sekolah dasar tidak terlepas dari gawai yang bahkan sudah menjadi kebutuhan. Dalam keadaan seperti itu, sebaiknya orang tua mengenalkan situs pendidikan kepada anaknya sambil menggunakan perangkat seperti lagu-lagu islami dan mendidik, permainan edukatif yang mengasah kemampuan kognitif, video tentang sholat, membersihkan kamar dan lain-lain yang penting untuk diingat .

Orang tua juga berperan mengawasi dan membatasi anak-anak dalam menggunakan ponsel, atur waktu kapan ia harus mengerjakan tugas sekolahnya, bersosialisasi dengan teman, bersosialisasi tengan keluarga, dan menggunakan ponsel atau gadget.

Adapun yang harus dilakukan orang tua terhadap anak dalam pengasuhan digital atau digital parenting adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan dan memperbarui wawasan tentang internet dan gadget. Orang tua tidak bisa mengawasi anak-anak apabila orang tua gagap teknologi.

b. Jika di rumah ada internet, posisikan di ruang keluarga dan siapa yang dapat melihat apa yang dilakukan anak dalam mengakses internet.

c. Membatasi waktu pada anak dalam menggunakan gadget dan internet.

d. Memberikan pemahaman dan kesadaran bersama akan dampak negative dari internet atau gadget.

e. Secara tegas melarang sesegera mungkin jika ada yang tidak pantas ditonton

f. Menjalin komunikasi yang terbuka dua arah dengan anak-anak

Sumber :

Salman Hasibuan, Budaya Media dan Partisipasi Anak di Era digital, Proceeding of International Post-Graduate Conference.(Surabaya:Prodi S2 Komunikasi Universitas AIRLANGGA Surabaya, 2015), 833 

Dini Palupi Putri : Pendidikan Karakter Pada Anak Sekolah Dasar |45

https://pauddikmasdiy.kemdikbud.go.id/artikel/peran-keluarga-dalam-pendidikan-nilai-dan-karakter, ditulis oleh frista zeuny

https://dp3ap2kb.ntbprov.go.id/2022/02/15/peran-orang-tua-dan-pola-asuh-anak-di-era-digital/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun