Mohon tunggu...
Neng Yayas Ismayati
Neng Yayas Ismayati Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menjejakkan sejarah

Seorang Ibu Guru Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membentuk Keyakinan Kelas sebagai Wujud Aksi Nyata Budaya Positif di Sekolah

16 September 2022   17:52 Diperbarui: 16 September 2022   17:55 23773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nilai-nilai Kebajikan pada keyakinan kelas akan mendorong seseorang akan lebih termotivasi  dari dalam dirinya sendiri. Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya daripada hanya sekadar mengikuti serangkaian peraturan tertulis tanpa makna. 

Murid-murid pun demikian, mereka perlu mendengarkan dan memahami arti sesungguhnya tentang peraturan-peraturan yang diberikan, apa nilai-nilai kebajikan dibalik peraturan tersebut, apa tujuan utamanya, dan menjadi tidak tertarik, atau takut sehingga hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan-peraturan yang mengatur mereka tanpa memahami tujuan mulianya.

dok pribadi
dok pribadi

Sebagai wujud aksi nyata budaya positif di sekolah Kelas X PPLG dan X MPLB, kelas yang saya ampu, membentuk keyakinan kelas. Mereka melalui tahapan pembentukan keyakinan kelas seperti diuraikan di bawah ini.

Pembentukan Keyakinan Sekolah/Kelas:

  • Keyakinan kelas bersifat lebih ‘abstrak’ daripada peraturan, yang lebih rinci dan konkrit.
  • Keyakinan kelas berupa pernyataan-pernyataan universal.
  • Pernyataan keyakinan kelas senantiasa dibuat dalam bentuk positif.
  • Keyakinan kelas hendaknya tidak terlalu banyak, sehingga mudah diingat dan dipahami oleh semua warga kelas.
  • Keyakinan kelas sebaiknya sesuatu yang dapat diterapkan di lingkungan tersebut.
  • Semua warga kelas hendaknya ikut berkontribusi dalam pembuatan keyakinan kelas lewat kegiatan curah pendapat.
  • Bersedia meninjau kembali keyakinan kelas dari waktu ke waktu.

Prosedur Pembentukan Keyakinan Sekolah/Kelas:

  • Mempersilakan warga sekolah atau murid-murid di sekolah/kelas untuk bercurah pendapat tentang peraturan yang perlu disepakati di sekolah/kelas.
  • Mencatat semua masukan-masukan para murid/warga sekolah di papan tulis atau di kertas besar (kertas ukuran poster), di mana semua anggota kelas/warga sekolah bisa melihat hasil curah pendapat.
  • Susunlah keyakinan kelas sesuai prosedur ‘Pembentukan Keyakinan Sekolah/Kelas’. Sebaiknya mengganti  kalimat-kalimat dalam bentuk negatif menjadi kalimat-kalimat dalam bentuk positif.

Contoh

Kalimat negatif                :        Jangan berlari di kelas atau koridor.

Kalimat positif                :         Berjalanlah di kelas atau koridor.

  • Tinjau kembali daftar curah pendapat yang sudah dicatat. Kemungkinan  akan mendapati beragam pernyataan tertulis yang masih berupa peraturan-peraturan. Selanjutnya, ajaklah  warga sekolah/murid-murid untuk menemukan sebuah nilai kebajikan atau keyakinan yang menjadi acuan  dari peraturan tersebut. Misalnya,  Berjalan di kelas, Mendengarkan Guru, Datanglah Tepat Waktu berada di bawah satu perihal keyakinan  yaitu keyakinan untuk ‘Saling Menghormati’ atau pada nilai kebajikan ‘Hormat’.  Keyakinan inilah yang kemudian dimasukkan dalam daftar keyakinan kelas untuk disepakati. Kegiatan tersebut  juga merupakan pendalaman pemahaman pada  peraturan ke bentuk keyakinan kelas atau keyakinan sekolah.
  • Tinjau ulang Keyakinan Kelas/Sekolah secara bersama-sama. Seharusnya setelah beberapa     peraturan telah disatukan menjadi beberapa keyakinan maka jumlah butir pernyataan keyakinan akan berkurang. Sebaiknya keyakinan kelas/sekolah  tidak terlalu banyak, bisa berkisar antara 3-7 prinsip/keyakinan. Bilamana terlalu banyak, maka warga kelas/sekolah akan sulit mengingatnya dan akibatnya sulit untuk dijalankan.
  • Setelah keyakinan kelas/sekolah selesai dibuat,  semua warga kelas dipersilakan meninjau ulang dan menyetujuinya dengan menandatangani keyakinan kelas/sekolah tersebut, termasuk guru dan semua warga/murid.
  • Keyakinan kelas/sekolah selanjutnya bisa dilekatkan di dinding kelas di tempat yang mudah dilihat semua warga kelas.

Agar semua warga kelas/sekolah  dapat memahami setiap pernyataan yang telah tercantum dalam keyakinan kelas, maka selama seminggu di awal tahun ajaran baru dapat didedikasikan untuk pendalaman setiap keyakinan dengan berbagai kegiatan yang mencerminkan budaya positif.***

*) Penulis adalah Calon Guru Penggerak Angkatan 5 dari SMKN 2 Sumedang Kabupaten Sumedang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun