"Bayi kita, Bunda. Anak kita." Bisik suamiku.
      Walau pelan, aku bisa menangkap jelas ucapannya. Tanpa kusadari tubuhku mendekati mereka yang langsung disambut pelukan suamiku. Tidak. Akulah yang memeluk mereka. Sekilas mata kami bergantian saling menatap. Aku dengan suamiku, dan aku dengan bayi itu. Tiba-tiba, tubuhku menjauhi mereka perlahan. tapi tak ada kesedihan dalam hatiku. Hatiku bahagia. Tubuhku mendekat cahaya putih itu, lalu perlahan mataku menggelap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!