Mohon tunggu...
Neng Widi Mawardi
Neng Widi Mawardi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pancasaksi Tegal Prodi Bisnis Digital Hobi membaca suka mengikuti konten yang seru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Evaluasi Keamanan Data untuk Sistem Informasi Manajemen Sekolah

19 Juli 2024   18:13 Diperbarui: 19 Juli 2024   18:13 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/ge4Y1Lz6hTcZEVDP8

Ancaman Keamanan yang Umum

1. Serangan siber dapat mencoba masuk ke sistem sekolah untuk mencuri data. Hacker dapat melakukannya dengan berbagai cara, seperti phishing, malware, atau serangan brute force, untuk mencuri data pribadi. Data yang dimaksud dapat mencakup catatan akademik, informasi pribadi siswa dan karyawan, atau bahkan data keuangan sekolah. Serangan ini tidak hanya dapat merugikan orang yang datanya dicuri, tetapi juga dapat merusak reputasi sekolah dan uang. Oleh karena itu, keamanan data sekolah harus menjadi prioritas utama dalam manajemen keamanan data.

2. Program malware dan ransomware jahat dapat mengenkripsi data sekolah dan menuntut tebusan untuk memperbaikinya. Ransomware adalah salah satu jenis malware yang paling merusak, dan bekerja dengan mengenkripsi data sekolah, membuatnya tidak dapat diakses oleh pengguna. Penyerangan akan meminta tebusan, biasanya dalam bentuk mata uang digital seperti Bitcoin, untuk memberikan kunci dekripsi setelah data terenkripsi.

3. Kebocoran data di sistem informasi sekolah sering disebabkan oleh kesalahan manusia dalam pengelolaan data atau kebijakan keamanan yang lemah. Kesalahan manusia dapat berupa berbagai bentuk, seperti penggunaan kata sandi yang salah, pengaturan izin akses yang tidak tepat, atau ketidaksengajaan mengirimkan informasi sensitif.

Langkah-Langkah Evaluasi Keamanan Data

1. Audit Keamanan Rutin

   Salah satu langkah penting untuk memastikan bahwa data sekolah aman dan tidak bocor adalah melakukan pemeriksaan sistem keamanan secara teratur. Audit keamanan rutin membantu menemukan bug dan kerentanan sistem yang dapat digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Kebijakan keamanan, infrastruktur jaringan, perangkat keras, dan perangkat lunak yang digunakan dievaluasi selama proses audit. Selain itu, audit memastikan bahwa lembaga pendidikan mematuhi peraturan keamanan data yang berlaku, seperti ISO 27001, atau regulasi lainnya. Dengan audit rutin, sekolah dapat menemukan dan memperbaiki masalah keamanan sebelum menjadi ancaman besar.

2. Pembaruan Sistem

   Langkah penting untuk melindungi data dari ancaman terbaru adalah memastikan bahwa semua perangkat lunak dan sistem keamanan selalu diperbarui. Pembaruan perangkat lunak biasanya termasuk patch keamanan yang dirilis untuk mengatasi kerentanan baru. Pembaruan yang tepat waktu meningkatkan risiko serangan siber yang memanfaatkan kelemahan ini. Selain perangkat lunak, perangkat keras seperti router dan firewall juga membutuhkan pembaruan firmware untuk memastikan bahwa mereka dilindungi sepenuhnya. Sekolah harus memastikan bahwa semua perangkat yang terhubung ke jaringan diperiksa dan diperbarui sesuai kebutuhan.

3. Pelatihan Staf

   Sangat penting untuk membangun budaya keamanan yang kuat di sekolah dengan memberikan pelatihan rutin kepada seluruh staf tentang praktik keamanan data dan cara menemukan ancaman potensial. Berbagai topik yang dibahas dalam pelatihan ini termasuk pemahaman tentang berbagai ancaman siber, teknik pengelolaan kata sandi yang baik, dan cara melaporkan kejadian keamanan. Staf yang terlatih dengan baik akan lebih mampu mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan dan lebih waspada terhadap ancaman seperti phishing atau malware. Untuk memastikan bahwa staf tetap mengetahui perkembangan terbaru dalam keamanan siber, pelatihan ini juga harus diperbarui secara berkala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun