Mohon tunggu...
Neng Sumiyati
Neng Sumiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Humaniora, Uin Maulana Malik Ibrahim Malang

جرب ولاحظ تكن عارفا

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jeda

10 Agustus 2021   07:13 Diperbarui: 10 Agustus 2021   07:26 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agustus telah datang

Juli telah berlalu 

Semuanya terasa mengikat 

Tak ada jeda untuk menatap 

Dedaunan berjatuhan 

Angin berhembus pelan

Naluri bergemuruh 

Mengendap dalam dendam

Tatapan yang menusuk

Ucapan yang berduri 

Mata yang menyorot dendam

Dan lisan yang penuh cacian

Jeda

Untuk tubuh yang terpaksa

Untuk hati yang menganga

Untuk hal yang tak didamba

Jeda

agar hati menghamba 

hingga tak ada dusta

karena hanya ada ketenangan jiwa 

Jeda

Untuk yang terkurung 

Untuk yang tertinggal 

Dari sang maha kuasa 

Karena binar dunia 

Jeda

Semoga tiap dari kita menemukannya 

Tiap dari kita menyadarinya 

Karena tiap yang sulit ada jedanya

Begitu juga kebahagiaan yang hanya sesaat 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun