Mohon tunggu...
Neng Sumiyati
Neng Sumiyati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Humaniora, Uin Maulana Malik Ibrahim Malang

جرب ولاحظ تكن عارفا

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kilas Waktu

18 Juli 2021   06:57 Diperbarui: 18 Juli 2021   06:57 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pipiku memerah 

Jari manisku tampak menawan

Kedua orang tuaku saling berbangga 

Dan kamu memenuhi ruang bahagiaku

Kala itu 

Tentang kilas waktu 

Aku yang terperangkap muara jiwamu

Kamu merajai janiji manis naluriku 

Kilas waktu 

Semua mawar telah ku musnahkan 

Terbakar bersama tangisan 

Kebodohanku atas janji manis 

Yang berakhir pada penyesalan

Jari manisku kini tampak kokoh 

Kuat dari terpaan kepalsuan

Atas rasa yang kau sandarkan

Ternyata itu hanya bualan 

Karena janjimu itu hanya gonggongan

Yang menipu hatiku

Meregas asaku

Meredam mimpiku 

Karena tabiat gilamu 

Kilas waktu menamparku 

tentang penghambaanku 

Mendamba cinta pada dirimu 

yang penuh bualan berujuang kepergian 

Kilas waktu 

Aku membencimu 

seperti mawar yang redup 

aku menanti senja baru 

yang meneduhkan 

yang berjani berjuang 

merajut tinta hidup sampai ke tujuan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun