Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tiga Motif Khas Kab. Konawe Sukses Melenggak di IFW 2024, Karya Desainer Julie Kaimuddin

30 Maret 2024   13:28 Diperbarui: 30 Maret 2024   13:28 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sedangkan konsep motif orang-orangan sawah itu menunjukkan bahwa yang diciptakan oleh Allah yang tertinggi adalah manusia," terangnya seraya menyatakan kebanggaannya terhadap Julie Kaimuddin yang berhasil merancang busana yang terlihat anggun dan mewah.

"Terima kasih sekali, perancang kita yang super keren dan saya dan merasa bangga karenanya. Saya sangat senang menggandeng perancang yang juga berasal dari Konawe," lanjutnya.

Dalam pagelaran busana itu, Dekranas Kab. Konawe ingin membawa paradigma baru terkait konsep tenunan itu sendiri. Ia berharap konsep tenunan tidak terlalu berat, sehingga bisa digunakan keseharian.

Melalui ajang IFW ini Konawe ingin mengajak generasi milenial merasa bangga menggunakan tenun. Sebagaimana bangganya menggunakan batik dan kebaya.
Kita mengajak mereka harus bangga, bela dan beli.

"Bangga berarti bangga memakai tenun hasil budaya asli Indonesia, bela jangan sampai tenun diakui negara lain sebagai budaya mereka, beli ya rasa bangga itu harus dibarengi dengan membeli produk tenun itu sendiri," jelasnya.

"Harapan saya masyarakat semakin banyak yang mengunjungi sehingga tidak hanya datang, melihat lihat tapi membeli," lanjutnya yang berharap semoga tenun-tenun khususnya di Kabupaten konawe bisa lebih dikenal masyarakat.

Usai mengikuti gelaran fashion show, pihaknya berencana go international dan menjajaki kerja sama dengan Belanda. Mengapa Belanda? Karena Negara Kincir Angin itu memiliki sumber adat dan budaya serta paham seluk beluk budaya Tolaki.

Dalam kesempatan yang sama, Julie Kaimuddin sebagai perancang busana gelaran IFW 2024 mengaku terharu mendapat kepercayaan dari Dekranas Kab. Konawe. Terlebih kerja kerasnya selama 2 bulan persiapan semua berjalan dengan baik. Kerja sama dan komunikasinya juga baik.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

"Semuanya berjalan dengan kompak.  Semoga tenun-tenun khas Indonesia khususnya asal Konawe bisa lebih dikenal lagi, dan orang-orang bisa tahu tiga motif ini ke depannya,'' ucapnya seraya menambahkan ajang IFW ini dapat memperkuat posisi fesyen Indonesia baik di dalam negeri maupun di mata dunia.

Dalam pagelaran IFW 2024 Julie Kaimuddin menampilkan enam look di bawah tema "Orimono Holo Sultra". Kata Ori berarti lipat, lalu mono diartikan sebagai tenun.  Sementara holo diambil dari kata hologram yaitu teknologi cyber holografi dan Sultra tidak lain singkatan dari Sulawesi Tenggara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun