PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk kembali mengadakan bakti sosial berupa operasi gratis bibir sumbing dan celah langit-langit. Kali ini operasi gratis ditujukan kepada 50 anak yang berada di wilayah Surabaya, Jawa Timur.
Bakti sosial ini bekerjasama dengan Smile Train Indonesia. Operasinya sendiri dilaksanakan di Rumah Sakit PHC Surabaya, Jawa Timur, Jumat 16 Februari 2024.
Dalam baksos ini, Sido Muncul melalui produk unggulannya suplemen kesehatan Kuku Bima, memberikan bantuan senilai Rp 325 juta.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat kepada Deasy Larasati, selaku Country Manager and Program Director Indonesia.
Baca juga:Â Bantu Kurangi Stunting di Belu, Atambua, Sido Muncul Baksos Operasi Bibir Sumbing Gratis
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat usai memberikan bantuan secara simbolis, mengatakan, ia sangat memahami rasanya menjadi orang tua dengan anak menderita bibir sumbing. Bagaimana orang tua resah menatap masa depan anaknya.
Irwan menyampaikan, pihaknya bisa merasakan anak-anak yang mengalami bibir sumbing kesulitan untuk makan dan minum. Mereka juga menjadi kurang percaya diri terhadap penampilannya.
Kondisi-kondisi ini sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Kurang asupan gizi karena kesulitan makan akan membuat anak mengalami stunting. Pertumbuhan anak menjadi lambat.
"Saya sangat prihatin dan tidak bisa membayangkan orang tua yang putra putrinya memiliki masalah bibir sumbing, rasanya seperti langit runtuh," lanjutnya, di kantor Sido Muncul, House of Jamu, Cipete, Jakarta Selatan.
Irwan mengatakan, operasi bibir sumbing ini bukan semata-mata untuk membantu mengurangi jumlah penderita sumbing bibir di Indonesia. Melainkan juga untuk meringankan beban para orang tua yang anaknya mengalami bibir sumbing.
Bantuan operasi sumbing bibir gratis bagi 50 penderita yang ada di wilayah Surabaya, Jawa Timur, sebagai upaya Sido Muncul untuk berkontribusi pada masalah kesehatan yang ada di Indonesia.
Pihaknya berharap kegiatan operasi bibir sumbing gratis ini dapat menginspirasi berbagai pihak untuk memiliki kesadaran dan ikut menyelenggarakan kegiatan yang sama. Karena angka penderita sumbing bibir di Indonesia tergolong masih tinggi.
Semakin banyak yang mengadakan, mudah-mudahan semakin banyak pula yang bisa terobati. Di Indonesia terdapat sedikitnya 9.000 sampai 10.000 bayi yang lahir dengan sumbing bibir dan sumbing langit-langit di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kasus bibir sumbing dan celah langit-langit mencapai 7.500 kasus per tahun. Bayi atau anak yang mengalami bibir sumbing akan kesulitan saat mengisap air susu ibu (ASI) atau mengonsumsi makanan.
Sumbing bibir dan langit-langit adalah kondisi kelainan anatomi yang dapat mempengaruhi psikis dan kehidupan sosial para penderitanya.
Bantuan operasi sumbing bibir gratis ini telah dilakukan Sido Muncul sejak tahun 2018. Pertama kali dilakukan di Kupang. Bantuan telah dilakukan di berbagai wilayah Indonesia.
"Sampai hari ini berarti sudah ada 624 penderita bibir sumbing yang kami bantu," ujar Irwan di Kantor Sido Muncul, Gedung House of Jamu, Jakarta Selatan.
Bagi Irwan, membantu orang-orang yang kesulitan menjadi sumber energi. Tidak saja bagi dirinya, melainkan juga bagi perusahaan. Sumber energi untuk saling membantu selama masih diberi kesempatan untuk berbagi.
"Itu sebabnya, setiap kali ada permintaan bekerja sama  untuk menyelenggarakan operasi bibir sumbing, stunting, atau katarak, buat kami menjadi sebuah kesempatan," ucap Irwan.
Irwan menyakini Tuhan sedang menyamar dalam diri orang yang mengalami kesulitan. Tuhan ingin mengetahui seberapa pedulinya kita. Kalau kita membantu pasien bibir sumbing, misalnya, berarti Tuhan menyamar dalam diri anak-anak penderita bibir sumbing. Karena itu, ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Smile Train Indonesia, Rumah Sakit PHC Surabaya dan seluruh timnya. Kepada para orang tua pasien, Irwan berharap bantuan ini dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup anak-anak mereka," ucap Irwan.
Pihaknya berharap apa yang sudah dilakukan ini akan membawa dampak masa depan yang panjang bagi anak-anak penyintas bibir sumbing. "Semoga para bapak ibu yang anaknya menderita langit-langit dan bibir sumbing tidak berputus asa, bahwa semua ada jalannya," tandasnya.
Irwan menambahkan, Sido Muncul bukan hanya menggelar operasi sumbing bibir. Melainkan juga terus menggelar operasi mata katarak dan membantu penanganan stunting. Tiga program ini, akan terus dijalankan. Tujuannya tentu saja untuk membantu para pasien sembuh dan bisa berbahagia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pelindo Husada Citra (PHC) Henny Veirawati menyampaikan terima kasih kepada Sido Muncul dan Smile Train yang telah mempercayakan RS ini sebagai tempat terselenggaranya operasi sumbing bibir untuk 50 pasien hari ini.
Dengan didukung tenaga medis berjumlah 750 orang  dan 160 dokter spesialis, pihaknya siap membantu terselenggaranya operasi sumbing bibir ini. Siap memberikan penanganan komprehensif.
"Kami siap memberikan semangat dan harapan baru untuk menebar senyum bagi anak-anak Indonesia. Kami mengucapkan terima kasih yang luar biasa atas kepercayaan dari Sido Muncul dan Yayasan Smile Train Indonesia untuk menggandeng kami," katanya di Surabaya secara virtual.
Ia pun mengimbau orang tua yang anaknya telah melakukan operasi bibir sumbing, untuk harus tetap memonitor kondisi anak guna memastikan tumbuh kembangnya tidak terhambat.
Sementara itu, Deasy Larasati, dari Yayasan Smile Train Indonesia juga berterima kasih pada Sido Muncul dan RS PHC yang sudah selama 14 tahun ini bekerja sama dalam rangka operasi sumbing bibir.
Pihaknya menargetkan ada sekitar 2.000 sampai 5000 pasien sumbing bibir dapat ditangani dengan operasi gratis sehingga dapat membantu meringankan beban dan menyembuhkan penyakit pasien.
Ia mengajak masyarakat yang anaknya mengalami bibir sumbing agar dapat datang ke RS PHC Surabaya untuk mendapatkan bantuan. Sampaikan bahwa ada program operasi gratis yang dibantu oleh Sido Muncul.
Apresiasi penerima bantuan
Salah satu penerima bantuan, Novi Andita, tidak menyangka anaknya mendapat bantuan operasi gratis bibir sumbing. Ia mengaku senang atas bantuan ini. Ia bisa melihat gambaran masa depan anaknya kelak saat dewasa.
Novi bercerita awalnya tidak mengira anaknya lahir dengan keadaan bibir sumbing. Ia begitu sedih melihat keadaan ini. Pikirannya agak galau membayangkan masa depan anaknya. Membayangkan untuk operasi saja ia tidak sanggup mengingat ia berasal dari keluarga yang tidak mampu.
"Saya waktu hamil nggak tahu kalau anak saya bibir sumbing. Karena saya sama sekali nggak pernah USG, jadi pas melahirkan kok anak saya bibir sumbing. Ya sedih, kalut, tapi mau bagaimana lagi," katanya dengan rasa sedih yang tertahan.
Syukurlah ia bertemu dengan tetangganya yang memberitahukan jika RS PHC Surabaya sedang melakukan program operasi bibir sumbing gratis. Ia pun semangat untuk menjemput kesembuhan dan masa depan anaknya yang saat ini masih berusia 4 tahun.
Kini, ia tidak khawatir lagi dengan kondisi anaknya karena sudah ada bantuan operasi bibir sumbing gratis oleh Sido Muncul dan Yayasan Smile Train Indonesia. Ia sangat bersyukur karena dipertemukan bersama orang-orang yang baik.
"Harapan saya, semoga anak saya bisa seperti anak-anak lainnya kalau sudah dioperasi. Saya bersyukur alhamdulillah. Semoga RS PHC Surabaya lebih lancar dan berjaya lagi. Terima kasih juga untuk Sido Muncul yang mau membantu anak-anak yang bibir sumbing," ucapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H