Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Jelang Liburan Akhir Tahun Harga Sayur Mayur Naik!

25 Desember 2023   20:33 Diperbarui: 26 Desember 2023   15:05 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bawang merah yang semula Rp20.000 per kilogram menjadi Rp35.000 - Rp40.000. Bawang putih dari Rp28 ribu kini mencapai Rp32 ribu per kilogram.

Ia menambahkan harga sayuran juga naik. Buncis yang biasanya paling Rp10.000 per/kg, sekarang Rp20.000. Kacang panjang, sayur-sayuran yang lain juga pada naik. Wortel yang biasanya Rp10.000 - Rp12.000 per/kg, sekarang Rp 15.000.

"Kentang, tomat juga. Pokoknya sekarang harga-harga pada nggak normal. Sayuran hijau seperti timun naiknya hampir 100 persen. Sayuran lagi naik terus tiap hari, dijual juga lagi susah," ucap ibu pedagang sayur yang bernama Marni.

Kalau untuk tempe tahu harganya masih normal. Sempat harga naik tapi itu sudah setahun lalu. Kalau tahun sekarang belum ada kenaikan lagi, katanya.

Menurut analisisnya, mahalnya harga sayur mayur karena di sekitar Jawa masih musim kemarau, belum musim hujan. Kalau di sini hujan kan sudah hampir setiap hari, kalau di sana masih jarang.

"Ini bukan karena liburan natal dan tahun baru. Kayaknya karena musim kemarau panjang jadi baru nanam sayuran," ucapnya.

Ia juga menduga kenaikkan sejumlah kebutuhan pokok dan sayuran bisa jadi karena stok pengiriman sedikit dan harga beli sudah pada naik dari distributor di pasar induk.

Meski harga-harga sayuran merangkak naik, namun ia mengaku tidak mendapatkan untung. Ia mengatakan omzetnya turun hingga 50 persen. Kendati pembeli diakuinya masih tetap ada, namun keuntungan yang biasa ia peroleh sebelum harga-harga naik malah berkurang.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

"Sekarang mah boro-boro untung, modalnya aja kadang kagak balik. Kembali modal aja sudah syukur jadi bisa buat modal dagang lagi. Kalau dagangan habis semua baru ada untungnya. Kalau nggak habis semua ya nggak ada untung," ucapnya tertawa getir.

Saya pun mulai berbelanja. Diawali dengan mengelilingi gerobak sayuran sambil berpikir kira-kira belanja sayuran apa saja. Tidak lupa juga bertanya pada anak saya. Biar anak saya tahu jenis-jenis sayuran. Meski anak saya ini SMA terkadang masih salah menyebutkan nama sayuran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun