Sebelumnya, bertempat di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dr. Ensiyeh juga melakukan penandatanganan kerjasama dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga. MoU ini tentang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Ketahanan Keluarga.
Sementara itu, Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto begitu terharu atas kunjungan Wakil Presiden untuk Urusan Perempuan dan Keluarga Republik Islam Iran. Giwo tidak menduga harapannya agar Dr Ensiyeh Khazali berkunjung ke Kowani akhirnya bisa terealisasi.
Harapannya ini ia sampaikan saat Giwo mengunjungi Iran pada event International Congress for Women Influence (ICWI) di Teheran Iran pada Januari 2023. Giwo berpandangan kunjungan Dr Ensyieh sebagai tokoh perempuan pemberdayaan perempuan dan anak Iran sangat penting dan strategis bagi Kowani.
"Kowani dan Iran bisa saling bertukar pendapat dan pengalaman bagaimana pemberdayaan perempuan dan anak sehingga membuat mereka menjadi lebih sejahtera," ucap Giwo.
Giwo menyebutkan sejatinya Kowani sudah menjalin kerjasama dengan Iran. Pada 2019, misalnya, Â bersama kedutaan Iran Kowani mengadakan sosialisasi dan edukasi terkait pendidikan, kesehatan dan kemajuan perempuan Iran yang diikuti lebih dari 1000 perempuan melalui aplikasi zoom.
Karena itu, Giwo berharap hubungan kerjasama yang sudah terjalin ini baik secara organisasi maupun pemerintahan akan terus berlanjut bahkan semakin meningkat. Mengingat banyak kesamaan dalam berbagai hal antara perempuan Indonesia dan perempuan Iran.
"Dua pekan lalu kami juga hadir pada acara Global Peace Foundation sebagai kelanjutan pertemuan di Filipina untuk mendukung perempuan sebagai agen perdamaian," ungkap Giwo.
Giwo menjelaskan Kowani adalah organisasi federasi yang membawahi 103 organisasi perempuan di Indonesia. Ini adalah organisasi perempuan terbesar dan tertua di Indonesia dengan jumlah anggota mencapai 97 juta perempuan.
Ia melanjutkan, ditetapkannya Hari Ibu pada 22 Desember adalah bentuk apresiasi yang diberikan pemerintah terhadap perjuangan perempuan Indonesia. Karena itu, Hari ibu diperingati bertepatan dengan lahirnya Kowani.Â
Kowani (dulu Kongres Perempuan Indonesia) sendiri lahir pada 22 Desember 1928, tiga bulan setelah Kongres Pemuda yang menghasilkan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.