Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengapa Penyintas Kanker Harus Kontrol Berkala?

30 November 2023   11:10 Diperbarui: 3 Desember 2023   05:20 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyintas kanker yang sudah melewati periode lima tahun sejak diagnosis termasuk populasi istimewa atau sintasannya cukup baik. Dokter Mahesa ketika memeriksa saya cukup takjub juga mendapati pasien yang sudah melewati periode lima tahun.

"Untuk pasien-pasien saya, saya sangat jarang mendapati pasien yang sudah lima tahun ini bertahan. Jadi, saya cukup takjub juga. Wow, selamat," ujarnya tersenyum.

Pemeriksaan berkala ini juga penting untuk mendeteksi kekambuhan awal sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih cepat dan kesembuhan pasien lebih tinggi. Jadi, kalau sudah pengobatan, wajib kontrol berkala.

"Kanker adalah penyakit yang tidak akan hilang sepenuhnya, yang sewaktu-waktu bisa kambuh, jadi kontrolnya harus terus dilakukan," jelasnya.

Kanker sendiri diketahui menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan penyakit ini menyebabkan hampir 10 juta kematian pada 2020.

Kanker payudara menempati urutan pertama dengan total 2,26 juta kasus, diikuti paru-paru (2,21 juta kasus), kolon dan rektum (1,93 juta kasus), prostat (1,41 juta kasus), kulit (non-melanoma) (1,20 juta kasus) serta lambung (1,09 juta kasus).

Di Indonesia berdasarkan catatan Globocan pada 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker, dengan jumlah kematian mencapai lebih dari 22 ribu jiwa. 

bersama dr. Mahesa (dokumen pribadi)
bersama dr. Mahesa (dokumen pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun