Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan Terakhir Rasulullah

24 Juli 2023   15:51 Diperbarui: 24 Juli 2023   15:59 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (QS Al-Maidah: 3)


Seksi rohani Islam Fosil 88 (Forum Silaturahmi Alumni SMPN 2 Depok Angkatan 1988) kembali mengadakan kajian rutin bulanan pada Minggu 23 Juli 2023.

Kajian kali ini mengangkat tema "Pesan Terakhir Rasulullah" yang disampaikan oleh Ustadz Hardi Ismanto, SE, yang juga Fosil 88. Kajian bertempat di Masjid Al Marhamah, Beji, Depok, Jawa Barat.

***
Pada musim haji Wada' atau haji penghabisan, Rasullullah mendapatkan wahyu terakhir. Yaitu surah Al-Maidah ayat 3 yang diturunkan sesudah waktu ashar bertepatan pada hari Jumat.

Ayat itu turun ketika Rasulullah berada di padang Arafah di atas unta. Rasulullah saat itu tengah bersandar pada unta. Lalu turunlah malaikat Jibril dan berkata, "Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Oleh karena itu, kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahwa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu denganmu."

Setelah Malaikat Jibril pergi, Rasulullah pun berangkat ke Mekah dan terus pergi ke Madinah. Rasulullah mengumpulkan para sahabat kemudian menceritakan apa yang telah diberitahu oleh malaikat Jibril.

Para sahabat mendengar hal tersebut bergembira sambil berkata, "Agama kita telah sempurna. Agama kita telah sempurna!"

Namun, tidak demikian dengan sahabat Rasul yang lain. Abu Bakar mendengar perkataan Rasulullah seketika ia tidak dapat menahan kesedihannya. Ia kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis sekuat-kuatnya. Dari pagi hingga ke malam, Abu Bakar tiada henti menangis.

Kabar tentang Abu Bakar menangis sampai juga ke telinga para sahabat yang lain. Para sahabat pun berkumpul di depan rumah Abu Bakar dan  berkata, "Wahai Abu Bakar, apakah yang membuatmu menangis sehingga begini sekali keadaanmu? Seharusnya kamu merasa gembira sebab agama kita telah sempurna."

Abu Bakar pun menjawab, "Wahai para sahabatku, kamu semua tidak tahu tentang musibah yang menimpa kamu. Apakah kamu tidak tahu apabila sesuatu perkara itu telah sempurn, maka akan kelihatan kekurangannya. Dengan turunnya ayat tersebut menunjukkan perpisahan kita dengan Rasulullah. Hasan dan Husin menjadi yatim dan para isteri nabi menjadi janda."

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Tersadar akan kebenaran kata-kata Abu Bakar, mereka pun menangis sejadi-jadinya. Tangisan mereka telah didengar oleh para sahabat yang lain. Mereka lantas memberitahu Rasulullah tentang apa yang mereka lihat itu.

"Ya Rasulullah, kami baru kembali dari rumah Abu Bakar dan kami dapati banyak orang menangis dengan suara yang kuat di depan rumah beliau," kata salah seorang sahabat mengadu kepada Rasulullah.

Rasulullah lantas bergegas menuju rumah Abu Bakar. "Wahai para sahabatku, kenapakah kamu semua menangis?" tanya Rasul setibanya di rumah Abu Bakar.

Ali yang juga menantu Rasulullah berkata, "Ya Rasulullah, Abu Bakar mengatakan dengan turunnya ayat ini membawa tanda bahwa waktu wafatmu telah dekat. Adakah ini benar ya Rasulullah?"

Rasulullah menjawab, "Semua yang dikatakan oleh Abu Bakar adalah benar, dan sesungguhnya waktu untuk aku meninggalkan kamu semua telah dekat".

Saat Haji Wada' pada 9 Zulhijah tahun 10 Hijrah, Rasulullah menyampaikan khotbah yang menjadi wasiat terakhirnya. Khotbah ini disampaikan di Lembah Uranah, Gunung Arafah.

"Wahai manusia, dengarlah baik-baik apa yang hendak kukatakan. Aku tidak tahu apakah aku dapat bertemu lagi dengan kalian setelah tahun ini. Maka dengarlah kata-kataku dengan teliti dan sampaikanlah kepada mereka yang tidak hadir di sini," kata Rasulullah.

Rasul melanjutkan perkataannya, "Wahai manusia, seperti halnya kalian menganggap bulan dan kota ini sebagai kota suci, maka anggaplah jiwa dan harta setiap orang muslim sebagai amanah yang suci. Kembalikan harta yang diamanahkan kepada kalian kepada pemiliknya yang berhak. Jangan kau sakiti orang lain, agar ia tidak menyakitimu pula.

Nabi kemudian melanjutkan, "Wahai manusia! Sesungguhnya darahmu dan hartamu adalah haram (terlarang) bagimu, sampai datang masanya kamu menghadap Tuhan, dan pasti kamu menghadap Tuhan; pada waktu itu kamu dimintai pertanggungjawaban atas perbuatanmu. Aku sudah menyampaikan ini. Maka barangsiapa yang telah diserahi amanat, tunaikanlah amanat itu kepada yang berhak menerimanya."

Rasulullah terdiam sejenak, lalu melanjutkan sabdanya. "Ingatlah sesungguhnya kamu akan menemui Tuhanmu, dan Dia pasti membuat perhitungan di atas segala amalan kamu. Allah telah mengharamkan riba. Karena itu, segala urusan yang melibatkan riba dibatalkan mulai sekarang. Tetapi kita berhak menerima kembali modal yang kita berikan."

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Rasul juga mengingatkan untuk selalu waspada terhadap syaitan karena akan menyesatkan umat manusia dalam perkara-perkara kecil. Mengapa perkara kecil? Karena sesungguhnya syaitan telah berputus asa untuk menyesatkan umat dalam perkara-perkara besar. "Maka berjaga-jagalah supaya jangan sampai kamu disesatkan dalam perkara-perkara kecil."

"Wahai manusia! Peliharalah agamamu ini sebaik-baiknya. Zaman itu berputar sejak Allah menciptakan langit dan bumi ini. Jumlah bilangan bulan menurut Tuhan ada duabelas bulan, empat bulan di antaranya ialah bulan suci."

Rasul juga berpesan agar berlaku baik kepada perempuan, khususnya isteri. "Wahai manusia, sebagaimana kamu mempunyai hak atas isterimu, mereka juga mempunyai hak atasmu. Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka atasmu, maka mereka juga mempunyai hak atas nafkahmu secara lahir maupun batin."

Nabi Muhammad meminta agar melayani mereka dengan baik dan berlaku lemah lembut terhadap mereka. "Karena sesungguhnya mereka adalah teman dan sahabatmu yang setia, serta halal hubungan suami-isteri atas kalian. Dan kamu berhak melarang mereka memasukkan orang  yang tidak kamu sukai ke dalam rumahmu."

Apa yang disampaikan Rasul tidak sampai di situ. Rasul juga mengingatkan umatnya untuk mendirikan shalat, berpuasa di bulan Ramadhan, mengeluarkan zakat, dan menunaikan ibadah haji jika mampu.

"Sembahlah Allah dan dirikanlah shalat lima waktu dalam sehari semalam. Berpuasalah di bulan Ramadhan. Tunaikan zakat dari harta yang kau miliki, dan tunaikan ibadah haji jika engkau mampu melaksanakannya. Ketahuilah, setiap muslim adalah saudara dengan derajat yang sama. Tidak seorang pun yang lebih mulia dari yang lainnya, kecuali dalam taqwa dan amal shaleh," kata Rasul.

Rasul juga mengngatkan suatu hari umatnya akan menghadap Allah. Dan pada hari itu, setiap diri akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang telah perbuat. Karena itu, jangan sampai keluar dari landasan kebenaran selepas dirinya tiada.

"Wahai manusia, tidak akan ada lagi nabi dan rasul selepas ketiadaanku dan tidak akan lahir agama baru. Karena itu, dengarlah dengan sungguh-sungguh dan pahamilah kata-kataku. Sesungguhnya telah aku tinggalkan dua hal kepadamu, yakni AlQuran dan Sunnahku, yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti keduanya, niscaya kamu tidak akan tersesat selamanya," sabdanya.

Rasul berpesan kepada para sahabat agar menyampaikan kepada orang lain apa yang telah disampai Rasulullah. Hendaknya orang lain itu menyampaikan kepada yang lain. Semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku ini dari mereka yang hanya sekedar mendengar dariku tanpa memahaminya. Saksikanlah Ya Allah, bahwa telah aku sampaikan risalah ini kepada hamba-hambaMu."

Setelah Nabi berkhotbah, Allah Swt menurunkan ayat, "...Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu..." (QS. Al-Maidah: 3).

Sembilan puluh hari atau tiga bulan setelah wahyu terakhir diterima Rasul, Rasul pun wafat.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun