Kami -- saya bersama dua kakak dan dua adik, memenuhi permintaan itu. Baru terealisasi pada Jumat-Minggu 14-16 Juli 2023. Anggap saja itu hadiah ultah Abah. Kami pun berangkat ke Cibadak.Â
Rombongan hanya dua mobil saja karena beberapa yang lain (para cucu dan cicit) tidak bisa ikut. Suami saya juga tidak bisa ikut karena kebetulan kontrol berobat selesainya malam dan oleh dokter diminta untuk beristirahat di rumah.Â
Alhamdulillah perjalanan cukup lancar. Tidak kami temui kemacetan yang biasa terjadi jika sudah keluar dari Tol Bocimi -- Bogor, Ciawi, Sukabumi. Mungkin karena jalan malam? Entahlah. (Waktu pulang juga tidak macet, padahal siang. Tidak seperti biasanya. Macet yang mengular. Kemarin itu, lancar jaya!).
Kami bermalam di Cibadak, di rumah adik Enin, yang biasa kami panggil Bi Euis. Paginya, baru kami melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Ratu. Sampai di Pantai Pelabuhan Ratu dengan perpaduan pantai dan batu karang yang terjal, kami menyewa cottage di Cleopatra Hotel Beach Resort.
Cottage ini dekat dengan pantai. Tinggal berjalan kaki, hamparan pasir pantai sudah terlihat jelas. Cottage-nya cukup luas. Dua kamar yang lumayan luas yang dilengkapi dengan AC, ada ruang tamu, ada meja makan, ada teras, dan kamar mandi. Fasilitasnya Wi-Fi, televisi, kolam berenang, dan parkiran yang cukup luas.
Kami memilih cottage biar lebih nyaman saja. Bisa saja sih kami menyewa bale-bale yang berada di pinggir pantai dengan biaya sewa Rp20.000 per jam. Tapi tidak leluasa saja mengingat ada Abah yang sudah lansia.
Belum lagi kalau harus ke toilet. Sekali ke toilet saja kena tarif Rp5000. Kalikan saja 17 kepala. Belum tentu sekali ke toilet. Bisa berkali-kali. Jadi tidak efektif, tidak efisien, dan tidak ekonomis. Kami mencari yang nyaman, setidaknya untuk Abah. Pertimbangannya sih itu.
Sesampai di Cottage, Abah lantas berganti pakaian. Waktu masih menunjukkan pukul 10 pagi. Sinar matahari juga tidak terlalu terik. Kami pun ke pantai dengan berjalan kaki dan tanpa alas kaki. Anak-anak begitu antusias. Terlebih anak-anak saya yang memang suka banget dengan pantai.
Ketika Enin masih ada, biasanya Abah dan Enin berdua ke bibir pantai sambil bergandengan tangan. Kemudian berbaur bersama anak-anak dan para cucu. Bermain air. Berlari-larian. Mengejar ombak, menahan ombak, diterjang ombak.
Pantainya cukup bersih, dibanding terakhir kami ke sini. Pengunjung yang ke sini juga tidak ramai. Biasanya, ramai banget, terlebih di hari libur. Mungkin karena menjelang liburan sekolah usai, mungkin juga karena beberapa sekolah sudah mulai masuk. Baguslah hehehe... Jadi serasa berada di pantai sendiri.