Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bagi Abah, Berjuta Kenangan di Pantai Pelabuhan Ratu

21 Juli 2023   20:49 Diperbarui: 21 Juli 2023   21:14 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Kami -- saya bersama dua kakak dan dua adik, memenuhi permintaan itu. Baru terealisasi pada Jumat-Minggu 14-16 Juli 2023. Anggap saja itu hadiah ultah Abah. Kami pun berangkat ke Cibadak. 

Rombongan hanya dua mobil saja karena beberapa yang lain (para cucu dan cicit) tidak bisa ikut. Suami saya juga tidak bisa ikut karena kebetulan kontrol berobat selesainya malam dan oleh dokter diminta untuk beristirahat di rumah. 

Alhamdulillah perjalanan cukup lancar. Tidak kami temui kemacetan yang biasa terjadi jika sudah keluar dari Tol Bocimi -- Bogor, Ciawi, Sukabumi. Mungkin karena jalan malam? Entahlah. (Waktu pulang juga tidak macet, padahal siang. Tidak seperti biasanya. Macet yang mengular. Kemarin itu, lancar jaya!).

Kami bermalam di Cibadak, di rumah adik Enin, yang biasa kami panggil Bi Euis. Paginya, baru kami melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Ratu. Sampai di Pantai Pelabuhan Ratu dengan perpaduan pantai dan batu karang yang terjal, kami menyewa cottage di Cleopatra Hotel Beach Resort.

Cottage ini dekat dengan pantai. Tinggal berjalan kaki, hamparan pasir pantai sudah terlihat jelas. Cottage-nya cukup luas. Dua kamar yang lumayan luas yang dilengkapi dengan AC, ada ruang tamu, ada meja makan, ada teras, dan kamar mandi. Fasilitasnya Wi-Fi, televisi, kolam berenang, dan parkiran yang cukup luas.

Kami memilih cottage biar lebih nyaman saja. Bisa saja sih kami menyewa bale-bale yang berada di pinggir pantai dengan biaya sewa Rp20.000 per jam. Tapi tidak leluasa saja mengingat ada Abah yang sudah lansia.

Belum lagi kalau harus ke toilet. Sekali ke toilet saja kena tarif Rp5000. Kalikan saja 17 kepala. Belum tentu sekali ke toilet. Bisa berkali-kali. Jadi tidak efektif, tidak efisien, dan tidak ekonomis. Kami mencari yang nyaman, setidaknya untuk Abah. Pertimbangannya sih itu.

Sesampai di Cottage, Abah lantas berganti pakaian. Waktu masih menunjukkan pukul 10 pagi. Sinar matahari juga tidak terlalu terik. Kami pun ke pantai dengan berjalan kaki dan tanpa alas kaki. Anak-anak begitu antusias. Terlebih anak-anak saya yang memang suka banget dengan pantai.

Ketika Enin masih ada, biasanya Abah dan Enin berdua ke bibir pantai sambil bergandengan tangan. Kemudian berbaur bersama anak-anak dan para cucu. Bermain air. Berlari-larian. Mengejar ombak, menahan ombak, diterjang ombak.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Pantainya cukup bersih, dibanding terakhir kami ke sini. Pengunjung yang ke sini juga tidak ramai. Biasanya, ramai banget, terlebih di hari libur. Mungkin karena menjelang liburan sekolah usai, mungkin juga karena beberapa sekolah sudah mulai masuk. Baguslah hehehe... Jadi serasa berada di pantai sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun