Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Bedah Buku Prof Zubairi Djoerban "Pandemi, Pembelajaran dan Kebijakan"

13 Juli 2023   10:40 Diperbarui: 13 Juli 2023   10:43 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM   (berkemeja kotak)/Dokumen pribadi

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Prof. Erlina Burhan dalam tanggapannya menyampaikan meski pandemi Covid-19 sudah berlalu, tapi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus tetap diterapkan. Seperti sering cuci tangan dan pakai masker di ruangan tertutup jika ada banyak orang.

"Kita harus menjadikan PHBS ini sebagai gerakan, menjadi bagian hidup dan menyatu dengan aktivitas kita sehari-hari. Jangan hanya sekadar jargon," ujarnya.

PHBS dijalankan dengan menghindari rokok, karena rokok membuat saluran pernapasan atas melemah dan mudah terserang penyakit. Kebiasaan lain yang sehat adalah istirahat yang cukup sekitar 6-8 jam sehari, konsumsi nutrisi yang seimbang antara karbohidrat, protein , mineral, dan vitamin, mengelola stres, dan rutin berolahraga.

"Penting juga agar tidak begadang serta selalu mengonsumsi sayur dan buah yang lebih banyak," tegasnya.

Menurutnya, pasca-pandemi Covid-19, bisa jadi akan ada penyakit-penyakit lainnya yang muncul. Namun, dengan gaya hidup yang bersih dan sehat bisa menangkal penyakit-penyakit itu. Kalau PHBS sudah dilaksanakan, kemungkinan untuk tertular penyakit sangat rendah.

Ia juga meminta masyarakat untuk tetap siaga terhadap potensi ancaman pandemi berikutnya. "Kita telah melalui masa sulit pandemi Covid-19 secara bahu membahu. Kita juga bisa menghadapi dan mengendalikan tantangan kesehatan global yang nyata dan mungkin terjadi berikutnya," tutur Prof. Erlina.

Dalam catatan akhir buku ini (hal. 111) dikatakan, meski kini Indonesia menyandang status endemi Covid-19, namun masyarakat harus tetap mengedepankan kehati-hatian. Kementerian Kesehatan sudah mengeluarkan Surat EdaeanNo.1/2023 tentang Protok Kesehatan Pada Masa Transisi Endemi Covid-19. 

Melalui SE tersebut, masyarakat tetap didorong untuk melakukan vaksinasi sampai dosis keempat (booster kedua), tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan jika dalam kondisi tidak sehat.

"Masyarakat harus memastikan dirinya aman dengan melakukan vaksin lengkap, tetap menggunakan masker ketika berada di ruang tertutup dengan banyak orang, rajin mencuci tangan dan menjaga kesehatannya." Begitu kata penutup di buku yang disusunnya. 

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun