Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Games Pilihan

Yuk Merapat di Istora Senayan, Babak Final Turnamen Esports Mobile Legends Season 3 Segera Dimulai!

6 Juli 2023   20:35 Diperbarui: 6 Juli 2023   20:37 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi ESL FACEIT Group

Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) mencatat mayoritas usia 13-24 tahun pernah memainkan esports dalam 1 bulan terakhir. Angkanya mencapai 87,5 persen. Ini mengartikan minat yang tinggi terhadap ekosistem olahraga elektronik, khususnya dari kalangan generasi milenial dan generasi z. 

Demografi usia 15-35 tahun ini perfect market untuk industri esports. Penggemar saat ini juga menciptakan komunitas dengan engage yang baik sehingga memberi value juga untuk penggemar.
 
Minat masyarakat yang besar ini juga mendorong perubahan stigma terhadap permainan video game. Jika dulu, orang tua cenderung menilai buruk bermain game, kini mendapat dukungan penuh untuk bisa menjadi pemain profesional (pro player) di dunia esports.
 
Di sisi lain, puluhan tim esports di dunia terus melakukan perekrutan mencari bakat-bakat terbaik para gamers. Masifnya dukungan disertai penghasilan yang fantastis dari pemain profesional menjadi alasan mengapa pekerjaan ini kian diminati. Tidak sedikit di antaranya yang juga menjadi role model dan influencer.

Esports Charts yang mencatat  MLBB masih menempati posisi pertama sebagai gim paling banyak dimainkan oleh para pemain esports. Angkanya mencapai 2,8 juta pemain. Adapun, posisi selanjutnya diisi oleh judul League of Legends (LoL), Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO), Valorant, dan Free Fire.

Indonesia sendiri masih menjadi salah satu negara yang berkembang progresif di Asia Tenggara dalam urusan esports. Indonesia juga cukup progresif dari segi penonton dan pemain di bidang ini. 

Selamat bertanding!

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun